Kenzi terdiam, wajahnya kelihatan semakin terdesak. Imanuela dan Ganang menanti jawaban, suasana semakin tegang. Kenzi mengatur napas, berusaha meredakan ketegangan yang melingkupi mereka. “Aku bisa jelaskan, Bu,” katanya, suaranya bergetar namun berusaha tegas. Imanuela menatap tajam ke arah Bunga. Gadis itu segera bersembunyi di balik punggung Kenzi, wajahnya tampak ketakutan. Ganang, yang berdiri dengan sikap tegas, bertanya, “Di mana kamu akan menjelaskannya, Kenzi?” Kenzi mengedarkan pandangan, menyadari bahwa mereka tidak bisa berbicara di tengah keramaian. “Kita bicara di luar, Ayah,” jawabnya, suaranya lebih tenang. Kenzi menoleh pada Bunga dan berkata, “Tunggu disini.” Dengan ragu, Bunga mengangguk, meski jelas terlihat kecemasannya. Dengan langkah cepat, Kenzi melangkah ke