“Kita harus kabari Althaf kalau Aa di sini,” aku langsung terlintas Althaf yang pasti masih mencari keberadaan Athaar. “Althaf selalu kalah cepat dari kamu, untuk menemukanku.” Ucapnya. Termangu sesaat mendengar penuturannya. Mungkin mudah karena aku yang mengenalnya lebih dari yang ia tahu? “Hanya kebetulan lebih cepat dari Althaf, bagianku cari di sini, Althaf ke bagian lain rumah sakit. Berpencar, RMC Hospital sangat besar” aku mengelak. Athaar memberi anggukan kecil, Athaar malah berjalan kemudian duduk di kursi. Aku masih berdiri menatapnya. “Ibu hanya marah sebentar, Aa.” Aku bisa merasakan yang ia rasakan sekarang. Dibanding menghadapi perpisahannya, ia jelas lebih takut akan keadaan Ibu yang seperti malam ini. Dia memberi anggukan, “aku tahu, aku pergi karena memang ingin