"Kenapa Aa tadi marah pas Rea mau mendekatiku?" tanyaku akhirnya meluncur padanya. Aku sudah pamit pada Ibu, saat di lobi berpapasan lagi dengannya yang sepertinya sudah selesai bicara dengan Rea dan aku tidak melihatnya lagi, mungkin sudah pulang. Athaar tidak langsung menjawab pertanyaanku, ia seperti terkejut aku mempertanyakannya. “Aku juga merasa sikap Rea padaku tadi, agak berbeda.” Ucapku lagi “Aku minta maaf atas sikap Rea, seharusnya tidak mengatakan kalimat seperti itu, kalimat yang tidak seharusnya kamu dengar. Aku sudah menegurnya, aku menariknya pergi untuk mencegah Rea agar tak perlu bicara hal yang tak seharusnya lagi juga ada yang perlu kami bicarakan mengenai hasil bertemu Ibu." Iya, tapi kenapa harus menyerangku jadi pilihannya? tanya yang tertahan dalam hatiku.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari