24. Jatuh

1349 Kata

Sakha mengeluarkan suara tawa lelah yang lebih terdengar seperti erangan kepuasan, atau itulah tepatnya yang dia lakukan. Mata Airin masih membelalak lebar, menatap Sakha seolah pria yang menyandang status sebagai suaminya itu adalah makhluk halus, setan sungguhan, iblis jahann— "Terima kasih, aku sudah menahannya sejak tamparan yang kamu berikan pagi tadi." Pikiran Airin terpotong oleh kalimat tidak terduga itu. Sakha mendesah pelan, sebelum menutup mata dan mengabaikan tatapan mematikan dari wanita yang berbaring di sampingnya ini. Saat itu juga, Airin tidak hanya berniat untuk memberinya tamparan, tapi satu dua buah pukulan menyakitkan yang akan langsung melumpuhkannya. "Benar-benar aneh," gumam Airin, suaranya terdengar dingin. "Hm? Maksudmu?" tanya Sakha. Airin tidak menjawab,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN