Ibu Satya masuk ke dalam rumah Satya dan langsung membanting tasnya. Ia terlihat sangat marah sekali. Sedangkan Satya yang mengikuti dari belakang, menutup kembali pintu dengan lemas. "Bagaimana bisa? Bagaimana bisa perempuan tidak berguna itu mempermalukanku di depan semua temanku dan orang banyak?! Dasar perempuan tidak tahu diri!" seru ibu Satya sembari berteriak kesal. Satya tidak menanggapinya. Hanya berjalan linglung ke arah sofa dan langsung mengambrukkan diri di sofa. "Satya! Apa yang terjadi? Kenapa tadi kamu diam saja dan tidak membela diri?! Kenapa Berlian yang menyusahkan itu sekarang bisa menjadi—" "Mama jangan berisik!" potong Satya dengan berseru kencang. "Seharusnya aku masih bisa membujuk Berlian untuk menjadi investor saham. Tapi gara-gara Mama, semuanya tambah kaca