Satya merenung di tempat kerja kantornya. Setelah rumahnya disita dan menjual mobilnya, Satya masih bisa kembali ber-produksi di perusahaannya. Ia harap, perusahaan miliknya masih memberi keuntungan. "Permisi, Pak?" Seorang asisten Satya masuk ke dalam kantor. Membuat Satya menoleh ke arah asisten Satya yang baru masuk itu. "Ada apa?" "Untuk gaji karyawan yang bulan lalu masih belum dibayar, Pak. Jadi ada beberapa orang perwakilan mereka yang memintanya sekarang," jawab asisten Satya. Satya pun menghela nafas beratnya. "Katakan pada mereka suruh menunggu sebentar lagi. Kalau produk hasil proses produksi sudah terjual ke buyer, mereka pasti akan segera mendapatkan gaji mereka," jawab Satya. "Eee ... ba ... baik, Pak," jawab asisten Satya yang setengah ragu-ragu. Asisten Satya pu