"Ayo masuk. Jangan lupa kalau aku mau bagi-bagi cokelat," ajak Eva yang kini sudah berdiri. Eva perlu mengalihkan pikirannya yang terus tertuju pada Ardi. Lagi pula sudah waktunya mereka masuk. Dinda pun melakukan hal yang sama, berdiri. "Ya ampun hampir lupa. Masih ada waktu, yuk cepetan," balasnya. Mereka pun berjalan beriringan menuju pintu utama. Bersamaan dengan itu, mobil Ardi memasuki gerbang dan lewat di hadapan mereka. Seketika Eva ingat lagi pada Ardi, terlebih tentang ciuman yang mereka lakukan sebelum istirahat tadi. Sepertinya akan sulit bagi Eva untuk melupakannya karena mereka satu kantor. Ah, bahkan mereka juga tetangga. Pilihannya hanya resign dan pindah rumah. Namun, itu bukan keputusan yang sepele. Jadi serba salah…. “Bukannya itu mobil Pak Ardi?” tanya Dinda sambi