Fahri akhirnya menjemput sang istri di bandara dengan wajah yang sumringah karena begitu bahagia akan kehadiran sang istri di sini. Ia memarkir mobilnya di area penjemputan. Lalu ia duduk di salah satu kursi tunggu, karena beberapa menit lagi sang istri akan keluar. Suara ponselnya terdengar, Fahri dengan cepat menjawab. "Hallo, Sayang? Kamu di mana?" tanya Fahri. "Aku sudah keluar, Mas. Ini aku di bagian area penjemputan." "Baiklah, aku akan ke sana." Fahri tersenyum melihat sang istri kini sudah berdiri di depannya. Ia lalu berjalan menghampiri sang istri. "Sayang!" panggil Fahri. Luvina dan Gita berbalik. "Mas?" Luvina tersenyum. Fahri langsung memeluknya. Gita tersenyum melihat mereka. Akhirnya sahabatnya itu bertemu dengan sang suami. "Aku sangat merindukanmu," ujar Fahri y