“Dengerin aku dulu atau kita udahan sekarang!” ancam perempuan itu sungguh-sungguh. Yuni sudah mempertaruhkan hidupnya saat memutuskan menerima perjodohan Abah-nya dan menikahi Gema. Jadi kali ini ia akan mempertaruhkan semuanya untuk mempertahankan pria itu. Perempuan itu bangun, duduk sambil memeluk lututnya dan lanjut berkata, “Aku memang salah. Tapi aku nggak pernah berniat menghianati Akang. Semuanya terjadi begitu saja karena pernikahan kita yang mendadak.” “Lalu?” Pria itu menatap tajam Yuni yang kini sedang menyembunyikan wajahnya di atas lutut. “Lihat Akang!” Yuni mengangkat wajah. Menatap sendu penuh rasa salah dan menjawab, “Aku salah. Tapi aku nggak ngelakuinnya, Kang.” “Lalu bukti di tubuh kamu itu apa?” “Akang bisa tanya sekretarisku jam berapa aku pulang. Akang bisa