Tiba di rumah Yuni langsung mengurung diri di kamar. Ia merasa frustasi karena kedua sahabatnya menentang keinginan perempuan itu. Yuni tahu apa yang dilakukannya salah. Tapi ia merasa keadaan terlalu mendesak. Dan Yuni tak punya pilihan. Dendam di hatinya pada Kanti benar-benar sudah merasuk. Yuni butuh Gema untuk mendapatkan kakak tiri sialannya itu. Tapi di sisi lain ia juga takut melepaskan Dirga. Seharusnya sejak awal Yuni memang tidak menerima pernikahan ini. Tapi lagi-lagi bayangan wajah Abah-nya membuat selasar nyeri merayapi relung hatinya. Yuni melemparkan apapun yang ada di dalam kamar sambil menangis, melampiaskan semua perasaan yang mengaduk-ngaduk di dalam hatinya. Yayuk yang mendengar majikannya mengamuk terkejut dan serba salah bersama sang suami. “Gimana ini, Pak?”