Bab 21 : Pasutri GJ

1803 Kata

Fahry pulang ke rumah mertuanya dengan wajah cemberut, dia masuk ke kamar Alea setelah menyapa ibu dan ayah mertua yang sedang menonton televisi di ruang tengah. "Itu kenapa muka ditekuk kayak gitu?" tanya Alea sembari duduk di samping suaminya yang menjatuhkan diri di atas sofa kecil yang ada di kamar itu. "Gara-gara gak bisa bayar dua porsi bakso tahu, aku disuruh cuci piring," adu Fahry, setengah merengek. Alea hanya berusaha menahan tawa yang hampir meledak. "Terus?" "Bete, Al. Semua pada nontonin saya tadi. ganteng-ganteng nyuci piring, gara-gara gak bisa bayar. Padahal cuma lima belas ribu doang, Al," adu pria itu lagi. Kali ini, Alea tidak bisa menahan tawa. Dia terbahak sampai sudut matanya berair, membuat Fahry semakin kesal. "Tapi lumayan 'kan, Pak? Bisa makan bakso tahu gra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN