Bab 22 : Gencatan Senjata

1905 Kata

Fahry mendekatkan bibir ke telinga Alea, lalu membisikkan sesuatu. Setelahnya, ia kembali ke posisi semula, berbaring di samping sang istri. Tak berselang lama, tiba-tiba saja gadis itu membuka mata, bahkan langsung duduk. Alea diam tak bergerak, mata bergerak ke kiri dan kanan, mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. Fahry ikut bangkit dari posisi tidur, duduk di samping istrinya lalu bertanya, "kenapa, Al?" Ia pun berpura-pura baru bangun dari tidur, sama seperti Alea. Gadis itu menoleh dengan wajah bingung lalu menggelengkan kepala. "Gak apa-apa, Pak," jawabnya sembari turun dari atas pembaringan dan berjalan masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Fahry hanya terkekeh melihat tingkah Alea yang seperti orang linglung. Ia ingat, ibu mertua pernah mengatakan, jika Alea suli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN