"Pak Fahry, maaf. Apa Bapak ada waktu luang malam ini?" tanya Ilham, saat ia sudah berada di dalam ruangan Fahry.
"Ada sih. Tapi saya harus pulang. Istri saya nunggu di rumah," jawab Fahry. "Apa ada yang mendesak?"
"Begini, Pak. Klien minta meeting yang seharunya dijadwalkan besok pagi, dilakukan sekarang, karena pimpinannya harus terbang ke Singapura nanti malam. Alasannya ada keluarga yang meninggal di sana," ujar Ilham. memaparkan.
"Harus banget malam ini ya? Kenapa mendadak banget ngasih taunya?"
"Maaf, Pak. Mereka baru mengabari saya beberapa menit yang lalu," jawab Ilham.
Fahry pun berpikir sejenak, lalu akhirnya dia mengangguk. "Ya udah. Siapkan aja semuanya. Saya kabari istri saya dulu," putus Fahry.
"Baik, Pak. Kalau gitu saya permisi," pamit Ilham. Fahry hanya menjawab deng
