Bab 12 : Pembalasan Kejam

1805 Kata

"Kamu harus tetap merahasiakan kebenaran tentang pernikahan kita pada siapa pun. Cukup kamu, saya, kedua orang tua saya dan Seno yang tau," tawar Fahry. "Bagaimana?" Alea berpikir sejenak, menimbang tawaran Fahry. Jika dipikir-pikir, tak ada salahnya juga. Daripada harus diikuti ke mana pun dia pergi. "Deal." Alea pun akhirnya setuju. "Oke. Mulai sekarang kamu bebas mau ngapain, terserah kamu. Tapi ingat, jangan sampai ada yang tahu soal pernikahan kita," tegas Fahry. "Ingat batasan juga. Paham?" "Iya bawel!" ketus Alea seraya berbalik hendak masuk kembali ke kamar tamu. "Apa lagi, sih, Pak?" tanya Alea dengan kesal saat Fahry kembali menahan tangannya. "Mau ke mana lagi?" "Mau ke kamar, Pak. Memangnya Bapak pikir saya mau ke mana?" Gadis itu masih saja bicara dengan ketus. "Janga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN