Mencari Bantuan dari yang Lain

1195 Kata
Pagi hari tiba, seperti rencana yang telah di susun oleh Yuna. Ia bangun sekitar pukyul empat pagi dan segera bersiap untuk pergi menemui seorang teman lama yang kemarin sempat membuat sebuah perjanjian yang tentu saja di hari sebelumnya pun ia sudah pernah bertemu dengan teman lamanya ini. Sepanjang perjalanan ia menyetir menggunakan mobil magnet miliknya, ia tidak pernah untuk tidak terus mengharapkan jika Marta akan berhasil melakukannya. Karena ini adalah hal yang sangat-sangat beresiko, ia mengetahui jika ia bisa saja ditangkap oleh pihak yang berwajib karena akan menjalankan misi ini, namun tidak ada jalan lain selain melakukannya. “Marta … good luck!” itu lah yang diucapkan oleh Yuna, meski ia tahu ucapan ini tidak akan sampai kepada telinga Marta yang berada cukup jauh darinya saat ini. Pandangan Yuna kini tertuju kearah seorang lelaki berpakaian serba hitam yang kini berdiri di samping taman kota, yang membuat Yuna tahu jika itu adalah temannya, karena saat ini ia menoleh menatap ke arah mobil Yuna seolah dirinya tahu jika mobil tersebut adalah mobil Yuna. Dibelokkan nya kemudi Yuna untuk mendekati lelaki itu yang kini tersenyum melihat kedatangan dari Yuna, “Apakah kau sudah menunggu lama, Ab?” tanya Yuna kepada lelaki yang baru saja di panggil Ab oleh Yuna, yang kini tersenyum seraya menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu, “Tidak … aku baru saja datang, Yuna!” ucap Ab kepada Yuna yang kini menganggukkan kepalanya dan mengedikkan kepalanya seraya berucap, “Masuk lah … kita harus segera melakukannya!” ucap Yuna mengajak lelaki itu untuk segera masuk ke dalam mobil, dan hal itu membuat lelaki itu pun menuruti perintah dari Yuna untuk kemudian masuk ke dalam mobil dan mobil Yuna pun kembali di jalankan ke suatu tempat. “Jadi … apakah Marta sudah berada di posisi nya, jam berapa kejadiannya, bukankah seharusnya kita tahu terlebih dahulu detailnya sebelum beraksi, Yuna?” tanya lelaki itu kepada Yuna yang kini membuatnya menganggukkan kepala menanggapi hal itu. “Yeah … aku sudah mengetahuinya semua, dan begitu pula dengam Marta, Ab! Kita hanya perlu pergi dan bersiap saja!” ucap Yuna kepada Ab yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu. … (3 hari sebelum hari H) Flash Back Yuna terdiam menatap ke arah cctv yang ia dapati pada tahun dua ribu lima belas, ia terus menerus mengulang tragedi di mana sepupu dari kakeknya itu kecelakaan, yang tentu saja membuatnya menjadi terus kepikiran dengan tragedi itu. “Jika benar Marta bisa menyelamatkannya, hal yang harus aku lakukan di sini adalah menghalangi para pengawas itu, agar setidaknya Marta tidak ketahuan kan? Mengingat mereka akan selalu mengawasi gerak-gerik para pengembara … aku harus melakukan sesuatu!” itu lah yang digumamkan oleh Yuna, karena pada dasarnya Yuna memang tahu jika misi mereka berdua sangat beresiko, tapi yang lebih beresiko adalah Marta, yang membuatnya harus membantu Marta apa pun itu. “Huft … aku harus mencari caranya!” ucap Yuna kepada dirinya sendiri, sebelum akhirnya ia membuka prothou miliknya dan segera mencari kontak seseorang yang mungkin saja bisa ia pintai bantuan dalam segala hal. Yuna pun akhirnya berhenti pada satu nama yang sangat ia andalkan jika ia merasa kesulitan dan itu adalah Ab, teman baiknya yang selalu ada di saat Yuna kesusahan. Dan senyuman senang pun terulas dari bibir Yuna kala itu, ketika ia menyadari jika ia bisa mengandalkan lelaki itu lagi. Yang pada akhirnya Yuna pun segera memanggil lelaki itu dan memintanya untuk segera bertemu karena Yuna membutuhkan bantuannya. “Ab, apakah kau memiliki jadwal? Ataukah kau sibuk? Jika kau tidak sibuk … tolong segera balas pesan dariku ini karena ini sangat urgent ya!” ucap Yuna dan kemudian segera mengirim pesan suara tersebut kepada Ab dan berharap jika ia mendapatkan pesan balasan secepatnya. “Huftt … aku yakin Ab pasti akan membalasnya!” itu lah harapan dan juga keyakinan dari Yuna, dan setelah ia berucap demikian, Yuna benar-benar mendapatkan pesan balasan, yang tentu saja membuat Yuna setengah mati sangat senang karena Ab benar-benar membalasnya dan menandakan jika ia tidak memiliki jadwal dan memiliki waktu untuk Yuna saat itu. Dengan sangat tergesa, Yuna membuka pesan suara yang dikirimkan oleh Ab kepada dirinya. “Ah, Yuna …. ada apa? Aku sedang tidak memiliki jadwal apapun, apakah kau memiliki masalah lagi?” itu lah pesan balasan yang diterima oleh Yuna dari Ab, yang tentu saja membuat Yuna segera menelfon Ab menggunakan fitur hologram 3d, namun panggilan dari Yuna saat itu ditolak oleh Ab yang tentu saja membuat Yuna kebingungan karenanya. Pip! Pandangan Yuna kembali menoleh menatap pesan suara yang masuk, yang membuatnya segera mendengarkan isi dari pesan tersebut, “Tidak dengan panggilan hologram, Yuna! Aku sedang bersama dengan Maria, jika ia tahu aku akan segera mati!” ucap Ab kepada Yuna yang kini terkekeh mendengarnya dan kemudian segera memberikan balasan lain kepada Ab. “Kau yang mengatakan jika kau tidak ada jadwal bodoh! Ya tentu saja aku tidak akan mengira jika kau bersama dengan kekasih mu itu sekarang!” ucap Yuna dengan kesal dan kembali mengirimkan pesan suara itu kepada Ab, tidak menunggu waktu lama Yuna kembali mendapatkan pesan dari Ab. “Haha … maafkan aku, jadi apa permasalahan mu?” tanya Ab langsung to the point kepada Yuna yang kini tersenyum dan kembali membalas dengan berucap, “Temui aku sore ini di cafe! Ada hal yang harus secara langsung aku katakan kepadamu, dan aku membutuhkan mu untuk membantu ku menyelesaikan masalah ini, Ab!” ucap Yuna kembali mengirimkan pesan tersebut kepada Ab. Pip! Yuna kembali mendapatkan sebuah pesan yang kemudian membuatnya segera mendengarkan isi dari pesan suara yang dikirimkan oleh Ab. “ok! Sampai jumpa nanti sore!” itu lah balasan yang diterima oleh Yuna yang kemudian membuatnya tersenyum dengan sangat senang, karena pasalnya Ab akan selalu membantunya meski ia sudah memiliki seorang kekasih sekali pun, ia merasa jika Ab sudah seperti kakak kandung baginya, meski sebenarnya ia tidak tahu kenapa bisa Ab sebaik ini kepada dirinya, namun hal ini membuat Yuna sangat bersyukur, ia mendapatkan teman yang sangat baik, baik Marta maupun Ab. “Baiklah … karena aku masih memiliki waktu, aku akan mandi dan segera bersiap-siap!” gumam Yuna seraya menoleh ke arah jam 3d yang mengapung di samping kanannya, yang membuat Yuna segera mematikan komputernya dan meraih handuk untuk pergi mandi. (sedangkan di tempat yang lain) Ab tersenyum simpul ketika ia mendapatkan pesan suara dari Yuna, karena pasalnya sudah sangat lama ia tidak berhubungan dengan anak yang satu itu. “Kau mendapatkan pesan dari siapa?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh seornag wanita yang ada di hadapannya saat itu, membuat Ab kini menoleh menatapnya dan kemudian tersenyum seraya berucap, “Ah? Aku mendapatkan pesan dari teman lama!” ucap Ab kepada wanita itu yang kini mengerutkan dahinya dan kemudian bertanya, “Siapa?” tanya wanita itu lagi, dan hal itu membuat Ab terkekeh seraya memperlihatkan prothou miliknya kepada wanita itu seraya berucap, “Ini Yuna, Maria … orang yang kau mintai bantuan untuk bisa berkenalan denganku!” jawab Ab kepada Maria yang kini ber’a’ria seraya menganggukkan kepalanya menanggapi itu, dan tersenyum seraya berucap, “Senang jika ternyata kau masih berhubungan dengannya, Ab!” ucap Maria, yang membuat Ab pun menganggukkan kepalanya dan mereka kembali berbincang mengenai hal yang lain. …  To Be Continue. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN