6

1517 Kata
***** Kau memang tak mengenalku, kau juga tak pernah mengetahui bagaimana isi hatiku, tapi rasa cinta ini lebih besar dari arti cinta yang pernah kau ketahui. [BALEFOLT JUNIOR] "Oh tidak" desis Fassy pelan "Kenapa?" tegas keduanya "Hosyunya semakin menjadi, lihat kuku raja, hosyu seperti biasa tidak pernah seseram ini, satu tahapan terakhir, Zarkye seharus nya datang lebih cepat!" umpat Fassy yang sudah gemetaran, ia sebenarnya takut Malton berubah menjadi Hosyu. "Apa tahapan terakhir itu Fassy?" Louis menatap Fassy serius "Sa-sayapnya a-akan berubah menjadi a-asap hitam!" ujar Fassy terpotong-potong Keturunan Balefolt ketiga memang mengetahui semua sejarah, dan ramuan kerajaan Balefolt. Louis dan louren menatap malton cepat, dengan tatapan khawatirnya, karena yang mereka tahu hosyu hanya dilakukan untuk mempertahankan jasad seorang Balefolt, tidak pernah terfikirkan oleh mereka ada Hosyu yang ganas seperti ini, ini memang bisa berakibat fatal jika tidak ditemukan penawarnya, jika malton tidak bisa menahan hosyu ini bisa saja Hosyu itu juga bisa menjiwai dirinya selamanya. Louren tak sanggup lagi melihat keadaan ini, ia memeluk Malton erat. "Kaka sadarlah, aku mohon" lirihnya pelan, air matanya bercucuran. Sayap raja Malton perlahan-lahan berubah menjadi hitam, warna hitam pekat itu mulai menyebar keseluruh bagian tubuh Malton. "Oh tidak!" teriak Louis Fassy menatap tubuh Malton kaget, begitu juga dengan Louren dan Louis. "Jika Malton sudah berubah menjadi hitam, hanya kemungkinan kecil untuknya kembali kewujud semula, selamanya ia akan hitam! Bukankah kalian tau tuan Alexander yang hitam?" Louren dan Louis mengangguk cepat, kini mereka tahu bagaimana caranya Alexander mendapatkan asap hitam itu. "Aaaarrrrggghhhhhh" teriak Malton matanya terbuka lebar-lebar memerah dan berasap, gigi tajam nya terlihat sangat jelas dan mengerikan, dan kukunya yang sudah memanjang dan tajam, tubuh Louren dan Louis terhempas. "Sa-sa-satu menit lagi, malton akan menjadi hosyu hitam!" gemetar Fassy yang memegang sayapnya sakit karena terhempas oleh sayap Malton yang menjadi Malton mendekati louren cepat, menatapnya lapar, matanya kini melihat rinci tubuh adiknya itu. "Kaka sadar lah ini aku!" tegas Louren "Demi Balefolt dan keturunannya, aku tak pernah melihat Hosyu ini sebelumnya, ini benar-benar langka dan mengerikan" gerutu Fassy yang masih menatap Malton takut "Hentikan ini" teriak Louis berusaha menyingkirkan Malton yang sedang memegangi tubuh Louren, namun dengan cepat ia menepis tubuh Louis hingga ia tersungkur ketanah. Malton membuka mulutnya lebar-lebar, urat merah yang muncul diwajah putihnya itu kian membanyak. "Oh tidak!" teriak Fassy yang berusaha berontak kepada Malton, lagi-lagi Malton menepisnya, akhirnya Fassy tersungkur ketanah. Louis sibuk dengan tangannya yang merentang lurus, tak lama tornado datang menghampiri Louis dan Fassy yang masih ada didasar tanah, Louis menggerakkan tangannya keatas tepat kearah Malton dan Louren berada, tornado itu mengikuti arah tangan Louis. Malton membuka mulutnya, sebagian kecil wajah louren sudah terhisap oleh nafas Malton, Namun, Wuuussshhhh.. Tornado itu berhasil memisahkan keduanya, serbuk-serbuk coklat kembali menyatu kewajah tubuh Louren bersamaan jatuh nya Louren, namun dengan cepat Louren mengatur sayap asapnya itu, begitu juga dengan Malton ia mengatur asap nya yang sudah menghitam sebagian, Malton kembali mengejar Louren yang berusaha kabur sebisa mungkin, Louis dan Fassy terbang keatas mengikuti Louren untuk menjaganya, meski nyawa mereka pun yang menjadi pertaruhannya. "Masih ada waktu!" seru zarkye yang melihat kejadian ini, ia baru mendatangi mereka, dengan membawa beberapa akar yang sudah mengering, dengan cepat zarkye melesat menemui malton yang sedang mengejar louren. Zarkye terbang dibelakang malton, ia berusaha agar tidak terlihat oleh malton. Zarkye terus mengatur akar nya agar sasarannya pas menuju leher malton, namun, malton membalikan kepalanya kebelakang. "Hrraaaghhh" desisnya pelan saat melihat zarkye dibelakangnya. Tubuh zarkye dicengkram kuat oleh malton, membuat zarkye benar-benar ketakutan. "Malton sadarlah" tegasnya, namun malton menghiraukan itu, ia membuka mulutnya lebar-lebar. Zarkye berusaha keluar dari tubuh malton tapi siapa yang bisa melawan hosyu hitam? Fassy, louis dan louren berada dibelakang malton. Fassy dan louren menutup matanya takut dengan semua ini, louren memeluk fassy kuat-kuat, sementara louis memberi aba-aba untuk melemparkan tumbuhan yang ia bawa ditangannya, zarkye akhirnya mengangguk faham, malton semakin keras mencengkram tubuh zarkye, sehingga zarkye kesusahan untuk melemparkan akar akar kering, degup jantung zarkye semakin menjadi-jadi dadanya terasa begitu sesak, malton membuka mulutnya leba-lebar ia menghisap wajah zarkye perlahan-lahan. Louis dengan keberanian ekstra, berusaha melawan malton dengan mengirim tornado sekuat-kuatnya, tapi kali ini malton semakin menguat mencengkram tubuh zarkye. Louren pun melawan kakak nya itu dengan menyambarkan petir-petir menuju sayap Malton, tapi tubuh Malton seperti baja saja, ia tak bergerak sama sekali, mereka berdua kian melemah, dan menghentikan sejenak serangannya itu, Malton justru semakin kuat bersamaan dengan sayapnya yang terus menyebar hitam perlahan. Kini tulang tengkorak wajah Zarkye terlihat sebelah, membuat isak tangis Fassy semakin nyaring. Dengan sekuat tenaga akar itu ia lempar kan kedepan, tepat mengenai Fassy, Fassy menerima akar itu dengan gesitnya, ia terbang lurus menuju tubuh Malton yang sedang sibuk menghisap tubuh Zarkye, kekuatan Fassy kian bertambah saat ia semakin dekat dengan leher Malton. Bussshhhh... Akar-akar itu tepat menusuk leher Malton begitu dalamnya, Malton beraduh kesakitan, ia melepaskan cengkramannya pada Zarkye, serbuk-serbuk coklat keluar dari tubuh Malton dan berterbangan menuju tubuh Zarkye yang sudah tak komplit lagi. Zarkye terjatuh dengan tubuhnya yang sudah benar-benar melemah, dengan cepat Fassy terbang menggapai tubuh Zarkye yang perlahan-lahan menyatu kembali. Louis dan Louren menatap cara kerja akar itu ditubuh Malton, Malton memejamkan matanya rapat, tubuhnya terhempas kebawah namun dengan gerakan cepat Louis dan Louren menggapai tubuh Malton. Mereka masih memperhatikan betul apa yang terjadi dengan tubuh malton, louren mendekati kakanya, ia memeluknya sangat erat. "Sadarlah" lirihnya pelan Kuku kuku panjang mulai memendek seperti bentuk sebelumnya, urat-urat yang menonjolpun hilang tanpa jejak, dan warna hitam itu pergi perlahan-lahan berterbangan kembali menuju bulan purnama, memang jarang hal ini terjadi kejadian hosyu hitam atau sering disebut black wings, Kejadian ini berlangsung saat 5000 tahun sekali, dan hanya terjadi pada kedua raja balefot yaitu pada alexander dan sekarang malton. Saat itu alexander tak bisa menahan kekuatan hosyu yang merasuki tubuhnya, penawar memang datang dan membuatnya sadar kembali tapi warna hitam yang melekat didalam dirinya tak pergi hingga akhirnya sampai sekarang alexander memiliki asap hitam.   *** ISTANA UNDERSTONE   "DIAM KAU!" teriak antonius yang berawak tinggi, berambut panjang sebahu, matanya yang hitam pekat, giginya berupa taring lebih tepatnya semua gigi nya taring, ia menggunakan jubah hitam ditubuhnya, dan memakai mahkota hitam, pada gadis yang dirantai itu, gadis itu menangis tersedu-sedu, ia dikelilingi oleh serigala-serigala besar bermata hitam pekat dan tubuhnya yang besar. Antonius duduk dikursi pemimpin, ia memegangi tongkat berlambangkan kepala serigala yang berwarna merah, beberapa detik berlalu iapun tersenyum karena merasa misinya kali ini sudah berhasil untuk merebut kerajaan understone dan mengusik para roh balefolt dengan air liur serigala nya. Antonius berjalan dengan menghentak-hentakan tongkatnya, ia memberi senyuman licik pada maurel yang tubuhnya sudah dilumuri darahnya sendiri karena rantai yang melingkar ditubuhnya. "Aku dengar anak arthur sangat menyukaimu" desisnya pelan Ia pun mendekatkan wajahnya pada Maurel, mencium bau darah yang menempel digadis itu "Aaahhh darah segar ini, andai saja Malton tidak menyukaimu! Kau sudah habis aku makan" Degup jantung Maurel menjadi sangat kencang, dadanya serasa sesak, ia sangat ketakutan. "Si-siapa yang bi-bilang Malton menyukai ku?" ujar Maurel terbata-bata darah itu kini bercampur dengan keringat dinginnya. "Ramalan, anak yang pernah ditolong oleh Arthur! Ia akan membawa keberuntungan untukku, Ha-Ha-Ha" "Kau! Adalah anak itu, Kau! Akan membawa ku banyak keberuntungan" ujar Antonius "Jadi Malton anak tuan Arthur? Itu artinya Arthur adalah balefolt? A-ayah ku ber-berarti ia bekerja di rumah ke-keluarga balefolt? Ba-bagaimana keadaanya sekarang" lirih Maurel pelan air matanya pun bercucuran, ia tak pernah tahu tentang kaum balefolt yang benar-benar ada, ia tak pernah menyangka sedikitpun kalau ayahnya bekerja dikaum balefolt. "Ayahmu, memang menjadi seorang korban! Ayah mu itu Ha-Ha-Ha ia hanya dimanfaatkan oleh Arthur" "Ba-bagaimana bisa seperti ini?" mata Maurel semakin berkaca-kaca, deru nafasnya semakin menjadi. "Tapi pasti mereka baik pada ayahku, malton bilang kaum balefolt sebenarnya baik'" jawabnya pelan Antonius tertawa semakin nyaring "Kau bodoh! Roh ayah mu telah diambil oleh bangsa balefolt, ayahmu telah mati! Roh yang berada dalam diri ayahmu itu bukan roh ayahmu tapi roh kakek malton abra!" tegasnya, maurel semakin terisak "Kau bohong!" jawab maurel pelan "Untuk apa aku berbohong? Aku sengaja menyekap mu disini, untuk melakukan sebuah keuntungan untuk kita berdua! Kau bisa membantuku untuk memusnahkan kaum balefolt, sementara aku? Bisa membuat roh ayahmu kembali kejasadnya, apa kau setuju?" Maurel membuang nafasnya pelan, hati ia dipenuhi rasa gundah, apakah benar perkataan lelaki didepannya ini? Ataukah malton yang benar? Malton kecil merupakan lelaki yang baik, saat mereka bertemu disaat kecil, maurel merasa senang bersamanya, apakah malton sejahat itu? Seperti apa yang pria ini katakan. "Yes or no? Waktumu hanya 30 detik" desis antonius pelan, ia menghitung dengan menggunakan jari-jari tangannya. Maurel kembali berfikir keras, kini yang ia fikirkan hanya ayahnya, beberapa detik berlalu maurel pun mengangguk setuju. "Good girl" ujarnya sambil tersenyum puas, antonius kembali duduk dikursi pemimpin. "Kaumku, lepas rantainya!" perintah antonius lantang Serigala-serigala besar itu kini berlarian mengitari maurel, semakin lama maka kecepatan mereka semakin bertambah mereka terlihat seperti cahaya hitam yang mengelilingi tubuh maurel. Beberapa detik berlalu, serigala serigala itu menghentikan gerakannya dan kembali berjajar menghadap antonius. Maurel beraduh kesakitan, memegangi kedua tangannya yang berlumur darah dan bercampur keringat. "Kemarilah, akan kutunjukan kamar untukmu, kau tak perlu tidur dilantai lagi" Maurel pun mengangguk perlahan dengan wajahnya yang masih gundah, ia mengikuti langkah kaki pria paruh baya itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN