5

1151 Kata
***** Kekuatan sama halnya dengan perasaan, jika perasaan mu sedang membara, maka kekuatanmu akan menjadi lebih besar. [BALEFOLT JUNIOR] Malton pun mengangguk faham, meski dirinya tak ingin melakukan penyerahan tahta secepat ini, ia kembali berjongkok di depan tubuh Zazra. "Dengan ini aku nyatakan pada kalian semua, kerajaan Balefolt ku serahkan pada pimpinan Malton!" ujar Zazra dengan meletakan mahkota merah diatas kepala Malton, mahkota itu mengeluarkan cahaya merah disertai petir yang merasuki tubuh Malton, jantung Malton berdegup sangat kencang ia sekarang memiliki tanggung jawab yang sangat besar. "Hidup raja Malton!" "Hidup raja Malton!" "Hidup"                  "Hidup" "Hidup raja Malton" *** Malton berjalan keluar istana roh balefolt bersama dengan Louren, Zarkye, Fassy, dan Louis. "Apa energi yang kau gunakan raja malton" ujar Zarkye "Petir" jawab Malton sambil tersenyum "Kau ini, kenapa harus kau tanyakan lagi? Keturunan nona Zazra kan Balefolt pertama mereka kan pengendali petir" jawab Louis cepat "Memangnya kalian keturunan Balefolt berapa?" tanya Louren pada Louis "Aku keturunan Alexander, Balefolt ke dua, kami pengendali" "Angin?" jawab Louren cepat "Benar!" Louis yang tak banyak bicara itu pun tersenyum pada Louren Balefolt manusia setengah asap memiliki 3 keturunan besar, keturunan pertama (kerajaan) yang dipimpin oleh Abra (ayah Arthur) yang sudah tak memimpin lagi karena rohnya yang lenyap selamanya oleh kaum serigala dan sekarang di lanjutkan oleh istrinya Zazra, mereka merupakan pengendali petir dan api. Keturunan kedua (Prajurit) yaitu adik dari Abra, ialah Alexander yang masih bersama dengan kaum roh Balefolt diistana Zazra, mereka merupakan pengendali angin dan air. Keturunan ketiga (Rakyat) ialah Marco, adik kedua dari Abra, mereka pengendali tumbuhan. Sebenarnya dahulu ada keturunan Balefolt keempat, mereka dipimpin oleh Antonius, tetapi lama kelamaan mereka melanggar semua peraturan yang ada didalam kaum Balefolt, mereka memakan manusia tanpa ampun, hingga akhirnya Antonius diusir dari istana roh Balefolt dan bersekutu dengan serigala, Antonius mengubah dirinya menjadi kaum serigala, dan kini ialah yang memimpin, ia tak pernah lelah untuk membalaskan dendamnya pada seluruh anggota Balefolt. Karena tugas seorang Balefolt menjaga bumi dari kejahatan dan ideologi manusia yang picik, dan tetap menjaga manusia yang baik hati. Bukan seperti yang dilakukan Antonius dan kaumnya, mereka selalu melakukan Hosyunya setiap hari. "Kalau kalian berdua Zarkye? Fassy??" ujar Louren "Kami, keturunan ketiga, dan kami pasangan kekasih" jawab zarkye sambil merangkul tubuh fassy "Tumbuhan?" tanya louis pada keduanya, mereka berdua pun mengangguk cepat. "Misi kita sekarang bukan lagi menyelamatkan kaum Balefolt, mereka semua sudah menjadi roh, kini tujuan kita hanya satu, membunuh semua pasukan Antonius" jelas Malton, ia mengingat suatu beban dikepalanya, ia menatap mereka kosong. "Dan menyelamatkan Maurel" desisnya dalam diam "Siapa Maurel?" tanya Fassy yang membuat Malton benar-benar kaget "Mengapa kau mengetahui apa yang ada difikiranku?" Malton menatap Fassy tajam "Kami Balefolt ketiga, membaca fikiran orang merupakan keahlian kami" Malton tersenyum faham "Im forget" "Coba tunjukan padaku, semua yang kalian mampu!" perintah Malton kepada semuanya, mereka mengangguk faham. Mereka melangkah menjauh dari Malton, merentangkan kedua tangannya dan memanggil seluruh energi yang bisa mereka kendalikan. Malton tersenyum bangga setelah melihat, louis membawakan angin tornado dihadapan Malton, meski sedikit membuat mata Malton sakit. Setelah itu Zarkye dan Fassy yang berpegangan kuat tubuh mereka nampak bergetar kuat, perlahan-lahan juga akar-akar besar keluar dari tanah dengan ganasnya, siap untuk membelit siapapun, dan louren yang tersisa ia masih sibuk dengan mulut nya yang berkomat-kamit mengucapkan mantra. Beberapa detik berlalu kini mereka semua melihat energi yang diundang oleh Louren begitu kuatnya, kobaran api berterbangan dilangit, disertai beberapa petir yang benar-benar mengerikan, Louis, Zarkye, dan Fassy merinding takut mereka baru pertama kali melihat kekuatan Balefolt pertama, selama ini hanya sebuah dongeng penghantar tidur yang membuat mereka tahu sedikit tentang Balefolt pertama. Mereka kembali berkumpul menghadap raja Malton. "Hebat, kalian memang hebat" Malton tersenyum lebar pada semuanya "Raja, mempercepat ritual bulan akan lebih baik" ujar Louis membuka pembicaraan "Jangan panggil aku raja, kalian sekarang sama denganku, kalian ksatria yang tersisa, maka untuk itu jika diluar istana kalian panggil aku malton saja!" "Tapi raja" seru Fassy dan Zarkye "Kalian ikuti saja kemauan kakaku itu, kadang-kadang ia tak mau ditolak" Louren tersenyum pada mereka, mereka pun tersenyum bersama. *** Mereka masih mengepakan sayap nya disamping rembulan, mencari-cari tempat yang tepat agar posisi mereka sama dengan bulan, setelah beberapa detik mengatur posisi , mereka berlima menghadap kearah bulan yang bersinar itu. "Kalian semua siap?" Malton memandangi mereka semua, mereka membalas dengan anggukan. Barsasyatoehantoforzaabalefoltallabaeretoo.. Malewtrobusshaaa.. Malewtrobusshaaa.. Prwetorintoolersaaa.. Prwetorintoolersaaa.. Zarkye, Fassy, Louis, Louren dan Malton pun membentangkan tangannya untuk menyerap energi yang benar-benar besar. Tangan mereka bergetar hebat, seakan-akan sesuatu memasuki kedalam diri mereka masing-masing. Tubuh mereka kini bercahaya, mata mereka pun semakin menyala merah, gigi mereka memanjang dan bertaring tajam. Mereka saling memandangi satu sama lain, dan tersenyum bersamaan. "Aku merasa, aku menjadi Balefolt sungguhan!" Louis menatapi dirinya dengan senyuman yang mengembang "Ini benar-benar luar biasa" teriak Zarkye bersemangat "Kita pasti bisa memusnahkan pasukan Antonius" "Pasti" Mereka kini berterbangan ke bawah, seirama dan membuat gerakan-gerakan indah seperti biasanya, Malton lah yang memimpin. Malton menghentikan gerakan terbangnya, mereka pun meniru yang Malton lakukan. "Ada apa Malton?" Fassy dan ketiga temannya menatap Malton aneh "Hosyu ku kambuh" lirihnya pelan ia memegangi perutnya "Bagaimana ini?" Louren mendekati malton dan memegangi tangannya, kini sebagian jasad Malton berubah menjadi asap. "Raja sadarlah, ini bukan waktunya" gerutu Louis yang memegangi tangan Malton Zarkye dan Fassy pun melakukan hal yang sama mereka memegangi tangan Malton bagian kiri "Ternyata benar" ujar Zarkye "Apa?" seru Louis dan Louren yang sama sama memegangi tangan kanan Malton "Siapapun yang melakukan ritual bulan, akan terkena Hosyu hitam yang langka dan luar biasa, sasaran nafsu Hosyu itu menyerang Balefolt pertama, dan kekuatan hisapan Hosyunya, bisa membunuh 88 orang dalam satu hisapan, angka yang disukai oleh kaum serigala" "Kenapa bisa mencapai 88 orang? Ke-kenapa bisa begitu?" "Sebagian kekuatan bulan dikuasai oleh kaum Antonius, dan sebelahnya lagi dikuasai oleh bangsa kita, jadi maupun kaum Balefolt dan kaum Antonius akan merasakan efek yang berbeda jika melakukan ritual bulan" jawab Zarkye "Apakah ada penawarnya?" Louren berkata terbata-bata, tangan Malton semakin bergetar hebat saja, urat-urat merah dalam dirinya semakin terlihat, terutama pada wajahnya, mulut Malton terbuka memperlihatkan taringnya yang baru saja tumbuh, inilah Balefolt sesungguhnya. "Dahulu, aku tak pernah tahu bahwa mitos hosyu hitam ini benar-benar ada, ini hanya terjadi 5000 tahun sekali, berapa umur raja Malton?" tanya Zarkye "2036 tahun" jawab Louren cepat "Benar, Zarkye. Hosyu itu terjadi pada masa raja Abra, itu sudah melebihi 5000 tahun" Fassy terlihat ketakutan "Apa ada penawarnya?" tegas Louis membentak semuanya ia sudah tak tahan dengan tubuh Malton yang menjadi "Aku tahu, semoga saja ini bisa berhasil, Fassy tunggu disini, aku akan mencari akar sakti itu, Malton masih punya waktu tiga menit sebelum menjadi hosyu, usap-usap kantung matanya agar bisa melambatkan hosyunya, jaga raja! Aku akan kembali secepatnya" Zarkye pergi melesat jauh "Be careful" teriak Fassy Fassy pun mendekati raja Malton, ia memulai mengelus elus kantung matanya. "Raja bertahanlah" Fassy masih mengusap kantung mata raja Malton. Sementara Louren dan Louis masih memegangi tangan Malton, uratnya menyembul terlihat jelas berwarna merah, kuku-kuku malton kini memanjang perlahan. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN