16

1285 Kata
"Sudah ku bilang aku tak memercayaimu bodoh!" Teriaknya yang lalu melesatkan tubuhnya menuju Malton dengan tangan yang sudah merentang kearah Malton. "Barlocobakkuka" besi lancip bermunculan di tangannya, siap menembus tubuh Malton. Malton menghindar secepat kilat, bahkan Maurel tidak menyadari perpindahannya itu. "Apa?" Desisnya ketika sadar Malton sudah berada di belakang tubuhnya. Seketika itu Maurel seakan pasrah menerima serangan apa pun dari Malton karena keterbatasan waktu untuk menghindar. Namun, sangkaannya salah. Malton justru melingkarkan tangannya ditubuh Maurel erat, menenggelamkan wajah tampannya di bahu Maurel. Hal itu membuatnya kaget, perasaan benci padanya seakan hilang bersamaan dengan besi-besi lancip yang sudah menghilang dari tangannya. "Perasaan ini" lirihnya perlahan "Apa? Kau menyadarinya bukan? Aku mencintaimu dengan sangat" tambah Malton tersenyum menatapi mata indahnya. Maurel tak bisa menyangkal, perasaan ini benar-benar berbeda sari biasanya. Namun Maurel segera menepis segala hal positive dirinya untuk Malton. Ia harus kembali ingat tujuannya. Untuk balas dendam. Maurel melepaskan tubuh Malton dengan kasar. Kembali menatapinya tajam dan mulai kembali mengeluarkan besi-besi di tangannya. "Berani-beraninya kau menyentuhku lagi! Dasar b******n" kesalnya Malton tersenyum "Mengapa? Aku mencintaimu dan kau juga mencintaiku bukan? Jadi apa permasalahannya?" "Sejak kapan aku mencintaimu heuh? Aku selalu membencimu! Selamanya membencimu!" Teriak Maurel kekesalannya kian memuncak entah dari mana datangnya. "Rasakan ini! Hyaahhh" ia kembali menyerang Malton dengan serangan membabi buta dengan besi-besi dari tangannya. Namun, Malton dengan santainya menghindar. Bahkan tak ada satupun serangan yang mengenainya. Maurel semakin kesal dan terus menerus berusaha menyerangnya dengan menambahkan kecepatan tangannya. Malton semakin lihay, namun nampaknya ia berfikir. Aku harus menggunakan Harrashi [melumpuhkan lawan dengan membuatnya hilang kesadaran untuk beberapa jam] "Harrashi!!!!" Teriak Malton lalu menempelkan tangannya di kening Maurel. Maurel nampak kaget dan kebingungan "Jurus apa yang ia gunakan?" Ujarnya penuh pertanyaan. Di detik selanjutnya, tubuh Maurel runtuh dengan kesadarannya yang menghilang begitu saja. Malton segera menangkap tubuhnya. Lalu terbang dan membawanya ke Bartous. Keadaan di Bartous cukup membaik, setelah Antonius berhasil dibawa paksa keluar oleh angin tornado milik Louis. Malton menggendong Maurel alhasil itu membuat semua yang berada di Bartous dibuatnya keheranan. "Malton apa yang terjadi?" "Aku menggunakan Harrashi agar membuatnya tidak bangun untuk beberapa jam jadi kita bisa langsungkan pernikahannya! Ayo" ujarnya sambil menidurkan Maurel di kursi kastil Bartous. Mereka semua mengangguk, segera kembali melangsungkan ritual pernikahan Zarkye dan Fassy. Zazra mengajak kedua pasangan muda itu untuk mengikutinya ke pusat kastil. Zazra mulai membacakan beberapa mantra-mantra suci untuk menikahkan keduanya. Setelah itu Zarkye dan Fassy di biarkan menggenggam tangannya satu sama lain. Zazra kembali membacakan mantra-mantra pernikahan yang hanya bisa dilakukan olehnya. Acara berlangsung khidmat, tanpa ada hambatan apa pun ritual pernikahan mereka telah berakhir selesai. Semua roh disana terharu melihat pasangan muda tersebut yang harus melakukan pernikahan yang akan berakhir tragis. Apa yang harus mereka lakukan bahagia? Atau menangis? "Zarkye dan Fassy telah disahkan sebagai pasangan sehidup semati, tidak ada satu mahluk pun yang bisa memisahkan cinta sejati keduanya!" Teriak Zazra "Mereka telah menyatu selamanya! Kebangkitan penerus Balefolt ketiga akan segera lahir! Berbahagialah semua kaumku!" Tambahnya lagi Semuanya bersorak riuh namun tak sedikit pula yang bersedih. Entahlah kali ini perbedaan bahagia dan bersedih berbeda sangat-sangat tipis. Malton tersenyum meski sudut matanya basah, Louren tersenyum lebar meski air matanya bercucuran, Louis tersenyum meski senyumannya itu sangat-sangat menyakitkan. "Kisah sedih tidak untuk diratapi, cukup syukri dan jalani" Ujar Zarkye dan Fassy seraya tersenyum, bagaimana pun juga ini adalah hari pernikahannya jadi berbahagialah sebelum semuanya telah habis. Zarkye dan Fassy masuk ke dalam kastil, sementara itu Louis dan Louren mendekat ke Malton. "Bagaimana kalau dia sudah bangun?" Tanya Louis "Dia pasti akan berontak, dan aku sudah menyiapkan segalanya!" Jawabnya Louis dan Louren tersenyum, ternyata Malton memang tidak diragukan untuk menjadi raja. Semuanya kini menatapi Malton penuh arti, seakan mereka benar-benar mengandalkannya. Louis dan Louren beristirahat sejenak hendak duduk dan masuk ke dalam kastil begitu pun dengan roh-roh yang berterbangan masuk ke dalam kediamannya masing-masing. Disana tersisa Malton bersama sang nenek tercinta, nampaknya Malton masih sibuk menatapi gadis itu. Neneknya hanya tersenyum “Sudah kuduga dia sangat cantik, makanya cucu kesayanganku menyukainya” ujarnya dengan tersenyum Malton membalasnya dengan senyuman yang benar-benar indah “Jika bisa aku ingin melindunginya, tak ingin menyakitinya seperti ini. Tapi aku juga harus melindungi kalian semua, para leluhur kita aku akan berusaha sebisaku dan aku juga takkan mengecewakan kalian semuanya” “Kau tidak menyakitinya, sekarang yang perlu kau lakukan adalah menjaganya agar tetap disini sampai Zarkye dan Fassy memiliki keturunan” tambahnya Malton mengangkat satu alisnya seakan kebingungan dengan maksud nenenknya tadi “Membiarkan dia tinggal disini? Bolehkah? Bagaimana jika dia menyakiti mita semuanya?” “Jika itu terjadi berarti kau harus mengedalikannya dengan jurus rahasia Balefolt ketiga” Ia tidak tahu menahu tentang jurus yang dimaksud oleh neneknya itu tapi setidaknya ia pernah mendengar rumor tentang jurus-jurus luar biasa yang mamapu dikuasai oleh Balefolt ketiga. “Maksud nenek?” “Ya tepat sekali itulah jurus uraishi yang langka dan sering digunakan pada masa-masa Balefolt yang dulu terdesak oleh manusia, kami saaat itu tidak bisa lagi melawan karena kami benar-benar telah di kepung oleh manusia, tapi saat itu pun para Balefolt ketiga menyatukan kekuatanya dan membangkitkan jurus itu hingga para manusia yang berada di sekitar kami segera hilang ingatan dan mendengarkan perkataan kami untuk membuatnya pulang ke tempat masing-masing” “Jadi jurus itu benar-benar membuat semua orang hilang ingatan?” Zazra mengangguk cepat “Ya” Malton menegerutkan keningnya “Berapa lama mereka mendapatkan ingatannya kembali?”             “Setelah 20 tahun kemudian, saat itulah mereka mengingat saat melakukan pengejaran kami saat itu juga mereka telah tua renta sehingga meneritakannya pada generasi selanjutnya maksudku generasi sekarang yang bahkan tidak mempercayai keberadaan kita dan menganggapnya hanya sebuah mitos yang sulit dipercayai, makanya kita sangat diuntungkan untuk itu mereka sama sekali tidak mempercayai kita”             “20 tahun ya? Berarti aku takkan melakukan itu padanya, bagaimana jika dia melupakan ayahnya sendiri itu akan sangat menyakiti hati Jackson, aku akan mencobanya terus untuk bisa memercayaiku” lirihnya penuh kebimbangan.             Zazra hanya menatapi cucunya dengan penuh pengertian, kini ia tahu betapa mencintainya ia pada gadis manusia ini. “Tunggu nek, bukankah ada satu mantra yang bisa menghilangkan bangsa-bangsa ghaib seperti kita?”             “Maksudmu mantra yang telah dibuat manusia? Mereka memang mempunyainya, mereka membenci semua kaum tak kasat mata yang dianggapnya hanya sebagai seorang penjahat, menurut mereka Serigala, Vampire dan bahkan Balefolt jahat. Tidak untuk kita, kita selalu menilai siapa yang akan kita jadikan mangsa kita tidak memangsa orang baik bukankah kita juga ingin merasakan kehidupan kita juga tidak ingin dianggap sebagai penjahat hanya karena satu golongan menyebabkan nama Balefolt buruk dimata manusia yang telah lama hidup berdampingan bersama dengan kita. Serigala itu yang telah dipimpin oleh Antonius dan menyerang warga tanpa ampun membuat manusia menyerang balik kepada Balefolt, dulu kita di gunakan manusia untuk memburu dan membunuh penjahat sebagai bukti kesetiaan kita pada mereka, tapi semuanya terlalu rumit”             “Semuanya dimulai saat Antonius mulai menjadi ketua Serigala, apa kah mantra itu masih ada di tangan manusia? Jika ada apakah kau tahu keberadaannya?” jelas Malton sangat penasaran             “Aku tidak tahu betul dimana dia berada, tapi aku masih merasakan hawa mantra itu dnegan jelas dengan kata lain mantra itu masih ada di dunia”             Malton menegpalkan tangannya cukup keras ia benar-benar muak dengan semuan yang telah Antonius perbuat pada kaumnya sendiri. “Jika memang mantra itu di ucap ulang oleh seseorang, maka…”             “Maka kita akan masuk dlam perangkap selamanya!”             “Bahkan bangsa yang lain pun?”             Zazra mengangguk sesegera mungkin “Kurang ajar, dia harus membayar semua perbuatannya”             “Benar, sudah terlalu banyak kesalahan yang diperbuatnya dan mengatas namakan Balefolt”             Malton kembali menatapi gadis manusia itu “Mengapa dunia kita berbeda? Mengapa begitu rumit segala hal yang terjadi diantara kaum kita yang penuh perbedaan?”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN