17

1063 Kata
“Malton, apa kau berniat untuk menikahinya?”             Malton nampak bingung bahkan menatapi neneknya pun ia tidak bisa “Aku tahu betul perasaanmu”             “Bagaimana pun juga jika aku menikahinya suatu saat, aku akan selalu membuatnya berada dalam sebuah masalah”             “Tapi kau akan bisa selalu ada di sampingnya untuk menjaganya bukan? Jadi untuk apa mengeluh, nikahi lah dia dan buktikan bahwa kau bisa membahagiakannya” jelas Zazra membawa suasana baru dalam hati Malton             “Tapi bukankah dahulu ayah juga sempat menyukai seorang manusia dan berakhir tidak bahagia?” jelanya penuh Tanya             “Ayahmu itu tertipu karena yang dicintainya dulu adalah wanita jahat, nenek bisa melihatnya Maurel gadis ini berbeda dia tidak memiliki kebencian dan kejahatan yang ia punya hanya kasih sayang dan cinta yang besar terhadap orang-orangnya”             Malton tersenyum lebar memandanginya dan lagi-lagi termenung lagi “Ada apa lagi Malton? Apa lagi yang menganggu pikiranmu? Pertanyaan apa lagi yang akan kau ucapkan? Beritahu nenek semuanya!”             Malton menarik nafanya dalam cukup dalam untuk pertama kalinya “Setelah lahirnya anak Balefolt ketiga aku akan senang karena Maurel yang dulu akan segera kembali, ia akan menjadi manusia seutuhnya lagi tanpa rasa kebencian tanpa sayap hitam ditubuhnya tanpa cakar dan taring gigi tanpa mata dengan tatapan tajam lagi, aku rasa ayahnya pun akan sangat senang dan tidak akan mengkhawatirkannya. Berbeda jika setelah dirinya kembali seperti manusia biasa dan aku justru ingin menikahinya maka dia akan kembali terlibat ke dalam dunia yang penuh ketegangan ayahnya akan selalu mengkhawatirkannya. Aku yakin aku bisa menjaganya, tapi aku tidak yakin jika harus membawanya ke dalam dunia penuh kekejaman ini di samping itu dalam tubuh manusia yang sudah menikah dengan Balefolt dan mempunyai keturunan maka pada saat itu juga akan ada sesuatu yang berdampak pada manusia itu entah itu kekuatan entah itu sayap hitam ataupun hal buruk lainnya, aku takut jika ia tidak senang jika bersamaku” panajng lebarnya penuh keluhan             Zazra mengelus bahu Malton “Kurasa tidak, Maurel akan bahagia denganmu begitupun dengan ayahnya aku sudah tahu masa depanmu dan sepertinya Maurellah yang selama ini hadir di benakku ketika aku menerawang masa depanmu”             Malton memelotot tak percaya kan itu semua perasaannya bercampur aduk, ia senang dan tak percaya. “Benarkah nek?”             Ia tersenyum “Ya kurasa begitu”                       Zazra nampak melangkahkan kakinya “Nenek tak bisa berlama-lama berbincang denganmu kau tahu aku ini roh. Temui aku lagi besok, sekarang bergabunglah dengan Louis dan Louren juga bawa Maurel ke dalam kastil disini dingin untuknya” jelas Zazra             Malton mengangguk pertanda akan melakukan perintah dari neneknya itu.         UNDERSTONE   Antonius terlihat sangat marah, ia membantingkan meja makan yang tengah di hadapannya itu. Badannya terlihat babak belur, rupanya serangan para Balefolt generasi baru itu jauh lebih kuat dari generasi sebelumnya begitulah singkatnya yang ada dalam fikiran buruknya.             “Aghh, aku harus segera mengambil bonekaku lagi, satu-satunya sumber kekuatanku hanya dia” teriaknya frustrasi Serigala-serigala itu menghampirinya setelah Antonius menatapnya denagn penuh arti “Apa yang bisa kami lakukan tuan?” seraknya dengan suara cukup mengerikan untuk di dengar “Ambil gadis manusia itu kembali sekarang juga! Apapun alasannya” perintahnya dan langsung saja kelima serigala berawak besar seegera melaksanakan apa yang di perintahkan olehnya. Antonius mengepalkan tangannya “Begitu ya? Masa Malton jauh lebih kuat dibanding dengan ayah dan kakeknya ya? Oke ini akan semakin menarik dengan gadis yang dicintainya justru akan selalu ada dipihakku, itu akan cukup menyiksanya perlahan. Mati kau mantan kaumku HAHAHA” Antonius membayangkan bagaimana dulu ia berhianat dan memimpin pasukan serigala, ia tersenyum seakan-akan bangga pada segalanya. “Ibuku tersayang, seperti apa yang kau katakana aku telah melakukan sesuatu yang membuat diriku berada diposisi tinggi tapi argument mu salah mengenai kebaikan bu aku bisa mendapatkan semua itu dengan tindak kejahatan apa kau bangga padaku bu?” Dibelahan dunia lain, Malton masih menatapi gadis yang tertidur itu penuh tatapan harap, apalagi saat ini ia bebas menatapnya dan menyentuh pipinya. Tapi berbeda lagi jika dia sudah terbangun dari mantra Harashi. Sementara itu Louis dan Louren terlihat berada di halaman depan Bartous mereka nampak menunggu sesuatu. “Aku yakin Antonius tidak akan diam saja, mungkin beberapa menit lagi pasukannya akan menyerang dan membawa Maurel” jelas Louren Louis mengangguk sambil menyipitkan matanya ke ujung sana “Bahkan bukan menit, tapi detik” ujarnya dan langsung membacakan mantra unggulannya. “Aku perlembat gerakan mereka dengan topanku, dank au siapkan petirnya!” perintah Louis sesegera mungkin Louren mengangguk memahami maksudnya, beberapa topan menyerang keras serigala-serigala itu mereka terhantam cukup keras di dalamnya. Namun tanpa disangka mereka justru mengubah bentuknya hingga menembus paksa angina berkekuatan tak terhingga itu. Louren mengarahkan kekuatannya pada serigala mereka mengenai tubuhnya yang kini membesar tapi tak berdampak apapun padanya. Louren menatapi Louis ketakutan ia nampak khawatir “Akan kah kita bisa melawannya?” Louis membuang nafasnya berat “Ah yang benar saja ternyata mereka cukup merepotkanku” Louis memegangi tangan Louren erat “Ayo kombinasikan kekuatan kita dengan tingkat tertinggi, setelah mereka sampai kita gunakan ketiga asap untuk mencincang tubuhnya” Louren mengangguk memahami kata perkata yang Louis lontarkan. “Alefolantoru Sedarwa-Zoigantah” teriak keduanya bersamaan menghasilkan angina topan yang cukup besar disertai dengan petir-petir kuat di dalamnya. Mereka membuat serigala terpental cukup jauh. “Selanjutnya” potong Louis “Ederpure terhipure labcapure!” teriak mereka berdua bersemangat sambil merentangkan tangannya kearah lawan. Keadaan serigala yang sedang terlentangpun membuat ke tiga asap itu mudah untuk mengenainya. Namun satu hal yang membuat mereka berdua tercengan, keadaan mereka nampak baik mereka tidak berubah ke bentuknya semula. Louis menarik tangan Louren membawanya berlari cukup jauh ke dalam kastil “Cepat gunakan jurus pelindung 3 kali lapisan untuk memperlambat mereka masuk ke dalam!” teriak Louis sambil terengah-engah dalam berlarian begitupun dengan Louren yang mengangguk. Sementara itu di dalam Bartous “Ia bangun” lirih Malton menatapi detik perdetik saat Maurel membuka matanya perlahan, itu sungguh indah untuknya benar-benar indah. “Kau bangun” ujarnya lembut Maurel menatapi pria itu “Kau?” ujarnya penuh penekanan, ia mengerutkan keningnya “Kenapa aku ada disini?” “Bukankah kau bilang kau ingin hidup bersamaku? Hehe oh tidak maksudku aku akan mempertemukanmu dengan ayahmu” jawab Malton selembut mungkin Maurel menatapnya benci “Kau ingin membunuhku disini? Oh s**t” Malton mengangkat satu alisnya “Apa yang kau maksud, kau masih tak percaya ayahmu masih hidup? Apa kau tidak merasakan kehadirannya?” “Diam kau pembunuh!” teriak Maurel sekeras-kerasnya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN