12

1378 Kata
***** Jika kau masih kuat untuk berdiri, maka coba lagi untuk lebih kuat [BALEFOLT JUNIOR] Keduanya memundur perlahan tak percaya isi dalam ramalan itu ternyata harus melenyapkan Balefolt ketiga, yaitu diri mereka sendiri. "Maksud nyonya, kami? Dan maksud nyonya sebelum kami mati untuk menghilangkan kutukan itu kami harus menikah dan memiliki anak?" Tanya ragu Zarkye "Iya" jawab Zazra sambil berjalan mendekati mereka berdua Zazra mengelus-elus keduanya lalu memeluknya meski tak bersentuhan "Biarlah ramalan itu tidak ada, kalian lebih penting! Kalian harus tetap hidup dan berbahagia!" Lirih Zazra Keduanya melepaskan pelukannya "Tapi nyonya, kami sangat berhutang besar pada semua Balefolt! Biarlah kami pertaruhkan nyawa kami untuk ketentraman kalian!" Panjang lebar Fassy Zarkye tersenyum pada Fassy "Benar nyonya, setidak nya kami untuk saat ini masih bisa berbahagia bisa menghabiskan sisa hidup kami meski hanya sebentar! Kami akan segera melangsungkan pernikahan di Bartous" "Ya, nyonya. Segera siapkan pernikahan untuk kami disini atur jadwalnya! Dan beritahu kami" ucap fassy sambil tersenyum tulus "Kalian sangat mulia dan berhati lembut! Kami bangga memiliki Balefolt yang rela mengorbankan nyawa demi kelangsungan hidup Balefolt yang lainnya!" Ujar Zazra panjang lebar "Jika kami sudah tiada, kami harap kalian bisa menjaga anak kami nantinya! Meski dia nantinya akan sangat membenci kami karena tak bisa membesarkannya, tolong sadarkan dia" Tambah Zarkye sambil menunduk Hal ini membuat semuanya menitikan airmata, kenapa bisa takdir untuk Zarkye dan Fassy bisa sebuntu ini? Akankah ramalan itu terjadi? Zazra memegangi bahu Zarkye "Lihat ramalan ini dan akan memperjelas semuanya" ucapnya sambil berkomat-kamit, lalu ia merentangkan kedua tangannya yang menimbulkan sebuah cahaya biru dan tertera deretan tulisan. Takdir gadis berdarah campuran yang akan hidup di masa kerajaan Malton. Gadis berdarah campuran ini lahir setelah Antonius membawa Maurel dari Malton dan Louren yang hendak mengajaknya untuk lebih mengenal Balefolt. Maurel ialah anak dari Jackson yang sempat ditolong oleh Arthur, Ketika Maurel sudah berada disamping Antonius yang berusaha untuk terus-terusan menghasutnya hingga ia tak bisa berkutik dan mengikuti nasehat Antonius.     Ketika satu keturunan muncul ke dalam dunia Balefolt dan Antonius ada satu hal yang bisa menghilangkan mantra dan kutukannya, lalu juga akan menyadarkanmya dari kerakusan kekuatan seperti apa yang Antonius alami. Satu hal itu ialah, kematian Balefolt ketiga yang tersisa bernama Zarkye dan Fassy. Kematian yang disengaja dan dilakukan di Istana Bartous setelah kelahiran anak pertama nya dan orang yang harus membunuh mereka berdua adalah Raja Malton. Balefolt ketiga memiliki kekuatan yang berkaitan dengan fikiran dan hati, juga menguasai semua tumbuhan. Kematian mereka berdua akan langsung membuka hati dan fikiran Maurel juga mengobatinya langsung dengan mantra-mantra khas Balefolt ketiga. Atas dasar Abra dari negeri lain untuk Zazra.   Zarkye dan Fassy melotot setelah menatapi isi ramalan itu yang ditujukan untuk Zazra. Perjalanan pulang. Fassy dan Zarkye berterbangan menuju tempat Malton dan Balefolt lain berada. Berbeda dengan sebelumnya, mereka nampak terlihat tak b*******h dan sangat lesu namun genggaman tangan antara keduanya selalu mengerat, apapun yang terjadi. Mereka berdua saling menatap kasihan, sebenarnya masih sangat panjang harapan dari keduanya untuk bisa bersama sampai masa tua. Tapi jika nyawa mereka bisa mendamaikan dunia, kenapa tidak? "Fassy, ingatlah! Aku selalu berharap bisa hidup denganmu lebih lama lagi" desisnya pelan sambil menunduk Fassy tersenyum, ia memegangi pipi Zarkye dan menatapnya penuh kasih. "Selalu, tapi aku menginginkan dunia ini damai tanpa ada orang jahat lagi" Zarkye tersenyum manis, ia mencium pipi Fassy lembut. "Aku bangga bisa memiliki mu!" Fassy tersenyum "Biarlah pernikahan kita berjalan dengan lancar! Dan biarlah kematian kita juga berjalan lancar" tambah Fassy dengan tertunduk penuh harap Zarkye memeluk Fassy erat "Bukan hal mudah menjadi sosok baik, tapi jika kebaikan itu berujung kebahagiaan! Akan kulakukan semuanya denganmu" Fassy tersenyum semakin tulus mereka saling memeluk dengan erat, tetap mencoba tabah menjalani takdir barunya yang lebih pahit dibanding takdir sebelumnya. Setelah lama mereka berterbangan, akhirnya mereka sampai di pohon SYAIKU semua Balefolt menghampiri Fassy dan Zarkye segera. Mereka nampak heran melihat Fassy dan Zarkye tiba-tiba murung. "Apa yang terjadi?" Tanya Malton tegas Mereka hanya diam "Katakan apa yang terjadi?" Tambah Louren memperjelas Fassy mengambil nafasnya dalam-dalam "Kami telah mendapatkan informasi dari takdir itu" jawab Fassy seraya tersenyum tulus Zarkye menatapi kekasihnya itu dengan iba, hampir saja air mata terjatuh dari pelupuk matanya, tapi ia bisa menghentikannya. "Aku harap jika nanti kita sudah menjadi roh, kita akan bisa terus bersama meski tak saling bersentuhan lagi" fikirnya penuh luka "Lalu apa yang terjadi?" Tanya Louis datar namun raut wajah nya terlihat bertanya-tanya Mereka kembali terdiam dan saling bertatapan penuh kasih dan saling meyakinkan. "Kami akan mengadakan pernikahan di Bartous" tegas Zarkye Hal itu membuat semuanya kaget "Apa maksudmu?" Ujar Malton Zarkye mendekati Malton dan memegangi bahunya dengan tatapan percaya diri "Biar ku perjelas Raja, isi dari takdir itu mengatakan bahwa kekuatan Maurel hanya akan hilang jika kedua Balefolt tersisa yang bernama Zarkye dan Fassy terbunuh di kerajaan Bartous oleh tangan Raja Malton setelah keduanya sudah memiliki satu keturunan" Semuanya tersentak kaget "Mmaksudmu?" Fassy mendekatkan diri pada semuanya "Benar, itulah perintah dari roh Abra yang dikirim melalui Ratu Zazra" ucapnya memperjelas "Kenapa roh kakek bisa bangkit dan memberitahu hal ini? Pertama kalinya ini terjadi" desis Louren heran Fassy bergumam "Karena ini adalah hal genting, jika hal ini tidak segera di lakukan semuanya akan sangat terlambat dan akan membuat kalian mati karena Maurel" jelasnya Malton terlihat gusar dengan masalah barunya ini ia menunduk kebingungan harus memutuskan apa "Raja, bunuh kami setelah anak kami lahir. Ini perintah dari kakekmu, dan kami juga ingin kehidupan Balefolt lebih tenang dan damai" ujar Zarkye meyakinkan Malton Malton membuang nafasnya berat "Bagaimana bisa aku membunuh kalian?" Teriaknya "Kalian adalah keluarga kami! Keturunan kami! Aku takkan bisa" tambahnya lagi "Jika anda tidak membunuh kami, maka Balefolt selamanya akan binasa! Kami hanya ingin Balefolt terus ada dan kalian tetap hidup" desis Fassy lalu menunduk dan menangis Zarkye memeluknya erat dan malah semakin menambah isakan tangis dari Fassy. Louis membuang muka tak percaya dengan kejadian ini. Sementara Louren memegangi bahu Fassy tanda menguatkan. "Fassy kami tak pernah ingin kehilanganmu! Aku sangat keberatan dengan ramalan itu" lirih nya pelan dan tak disadari air matanya perlahan menetes Malton mendekati semuanya "Jangan menangis ini tidak akan menyelesaikan apapun! Kita harus cari jalan lain selain ramalan tadi, aku akan pergi menemui nenek langsung" jelas Malton dan hendak akan pergi Tapi tangan Zarkye secepatnya memegangi lengan Malton "Itu tidak akan terjadi, karena tak ada lagi yang bisa dilakukan selain itu. Nyonya Zazra sedang mempersiapkan segalanya untuk pernikahan kami"   Keadaan semakin mempersulit Malton tentang apa yang harus diputuskannya sekarang, air mata dari Louren kian mengalir ia takut kehilangan Kedua sahabatnya sekaligus untuk kedamaian semuanya. "Fassy aku tak mau kehilanganmu"  lirihnya pelan Fassy tersenyum dan memeluk Louren erat "Aku juga tak ingin jauh darimu Louren" lirihnya terbata-bata, isakan tangis dari Louren kian terdengar. Namun, Fassy segera menghapus air mata dari Louren. "Tenanglah, aku akan baik-baik saja! Aku akan bahagia bersama Zarkye meski hanya berbentuk roh. Zarkye akan selalu ada disampingku" tambah Fassy tegar Justru yang terlihat sedih bukan Zarkye maupun Fassy melainkan semua temannya yang lain, Malton sudah kehilangan ide dan bingung harus melakukan apalagi. Louren juga sama, dan Louis yang terkenal sangat cerdas ia kehabisan kata-kata untuk memberikan sebuah nasehat pada Malton. "Jika nanti anak kami sudah lahir, aku ingin dia menganggap Louren dan Louis sebagai ayah dan ibunya" Ujar Fassy Hal itu membuat Louren membelotot tak percaya dengan ucapan Fassy barusan. "Apa? Kenapa harus aku?" Tanya Louis Fassy tersenyum "Karena Louren men-" Louren segera membekap mulut Fassy sementara ketiga lelaki yang lain melihatnya heran. Louren terlihat malu, Louis hanya menatapi Louren seakan penuh tanya. Sementara Malton terdiam, begitu ia ingat sesuatu ia seperti nya kaget. "Kita harus ke sekolah besok!" Ujarnya menatapi Louren Louren pun nampak kaget "Benar, perizinan kita sudah habis. Jika kita tidak kembali mereka akan mencurigai kita" "Tapi Raja, kami harus menjaga mu" tambah Zarkye Fassy pun mengangguk-angguk "Sebaiknya kami bertiga akan ikut" Malton mengerutkan keningnya "Hah? Lantas harus bagaimana?" "Benar, nenek kan bilang kita berlima jangan sampai berpisah. Kita harus saling melindungi satu sama lain" tambah Louren Malton pun mengangguk paham "Baiklah, Balefolt ketiga gunakan kekuatan kalian untuk membawa seragam sekolah untuk kita ke sini" Fassy dan Zarkye mengangguk "Baik" Mereka berdua bergandengan tangan, sambil membaca beberapa mantra. Tangannya yang lain dibiarkan saja. Tak berselang lama, beberapa tumpuk seragam nampak terlihat ditangan mereka. Inilah kekuatan Balefolt yang bisa menyihir apa pun. "Kerja bagus" desis Louis menatapi mereka
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN