19

1288 Kata
Malton berjalan mendekati serigala itu, namun dengan kecepatan yang benar-benar ekstra Maurel datang menemui serigala dan membawanya pergi jauh. Malton nampak kesal “s**l” desisnya yang langsung meninggalkan halaman Bartous dan berusaha mengejar Maurel untuk kembali. Ia nampak lebih marah dari sebelumnya, beberapa anggota tubuhnya kini perlahan berubah menjadi asap. Louis dan Louren nampak khawatir dengan ini mereka akhirnya memutuskan untuk mengikuti Raja. “Seharusnya raja diam saja dan kita yang melakukan semuanya” jelas Louis Louren nampak khawatir Apakah Malton sedalam itu mencintainya? Maurel sampai di Understone bersama dengan satu serigala yang telah di selamatkannya. “Ayo kita ke dalam” jelasnya lagi Maurel masuk ke dalam Understone yang langsung disambut oleh Antonius “Akhirnya kau telah kembali” Maurel berlutut di hadapan Antonius “Maaf telah membuat anda khawatir, si Raja berengsek itu telah membuatku tidak sadar untuk beberapa jam” Antonius tersenyum “Bukankah sudah ku katakana dia memang licik, biar kita lihat sampai kapan dia akan terus berontak dengan pasukan kita” “Tapi tuan, nampaknya pernikahan balefolt ketiga telah dilaksanakan saat aku tertidur” Raut wajah Antonius langsung berubah drastris ia nampak marah namun berusaha menahannya “Hah, berarti hanya ada satu cara lagi untuk membuat anaknya lahir” ia menatapi Maurel dengan tersenyum penuh arti “Yeah aku tahu” jelas Maurel “Aghh” teriakan beberapa serigala memotong berbincangan mereka, Antonius memeriksa ke luar jendelanya. “s**l mereka mengejarmu sampai sini” Antonius berdiri dan berjalan menuju ke luar kastil. “Sudah kuduga laki-laki itu memang gila” desisnya lagi seraya pergi mengikuti rajanya. Malton terlihat gagah berdiri diantara serigala-serigala yang terkapar, sebagian serigala berusaha untuk berdiri dan masih melawannya namun dengan satu gerakan ia melumpuhkannya. Antonius berdiri mendekatinya dan memberi aba-aba kepada serigala untuk diam saja, ia perlahan terus mendekatinya dengan tatapan yang menanatang. “Wow ternyata hebat juga darah keeturunan si Abra itu ya” desisnya membuat ocehan Malton mengabaikannya, justru ia berjalan meninggalkannya dan menuju pada Maurel yang berdiri di depan pintu utama. “s**l dia mengabaikanku” desis Antonius mengepalkan tangannya. “Maurel ayo ikut bersamaku, percayalah kau hanya diperbodoh olehnya. Ayah mu masih hidup harus sampai kapan aku menjelaskannya dan membuatmu paham?” teriak Malton “Sampai semua kaummu mati di tangan kami” jelasnya lagi dengan tertawa renyah Malton menatapi gadis itu dalam “Baiklah, lagi-lagi aku harus memaksamu untuk ikut bersamaku” ujarnya lalu meletakkan tangannya di dahi Maurel “Harr”- Jlepp besi itu tiba-tiba melesat mengenai lengan kiri Malton “Oh s**l” desisnya Maurel langsung menajuh dan mendekati Antonius yang telah menggunakan jurus yang mengenai Malton. Malton beraduh namun masih bisa menahannya. “Raja” teriak Louis dan Louren yang baru saja datang dan langsung mendekatinya “Kau baik?” tanyanya “Aku baik-baik saja” jawabnya lagi “Kumpulkan kekuatan kalian berdua dan satukan, aku tahu kombinasi terbaik adalah kekuatan asli kalian!” perintahnya Louis dan Louren pun mengangguk bersamaan “Sementara akan ku bangkitkan lagi jurus yang baru saja ku rangkai tadi” ujarnya lagi “Baik” jawab keduanya bersemangat Louis dan Louren memegang tangannya satu sama lain, sementara itu tangan yang lainnya di gunakan untuk membuat jurus. “Kau siap?” Tanya Louis pada Louren, iapun mengangguk dengan cepat. “Lihat Maurel mereka pikir kita tidak bisa membuat kombinasi?” ujar Antonius merendahkan mereka “Ayo gunakan cakaranmu dan aku akan mengendalikan besinya!” teriaknya pada Maurel Maurel segera mengangguk, Antonius berdiri di belakang nya dan menempatkan kedua tangannya di bahunya. Louren menatapi Louis “Jadi ini pertarungan kombinasi?” desisnya Louis tersenyum  Maurel mengeluarkan cakar panjang dalam jari-jarinya, berbeda dengan sebelumnya cakarnya kini dilapisi dengan cairan-cairan besi melelh yang berisi racun. Syettt, semua itu nampak tertuju pada Louis dan Louren, namun mereka segera menangkasnya dengan angina topan dan petir menyambar cakarnya. “Aku pikir Maurel saat ini lebih kuat dari sebelumnya, hingga jurus yang kita gunakan terlalu besar” ujar Louren merintih Louis pun nampak khawatir dengan yang mereka hadapi sekarang “Benar, karena Antonius yang mengendalikannya, cih bagaimana pun juga Antonius tidak akan sebanding dengan kita” Saat percakapan mereka berlangsung, tanpa ada suara yang mencurigakan sedikitpun. JLEPP cakar itu menembus topan dan petir yang telah dibuat ekstra oleh keduanya untung saja keduanya langsung merunduk menghindari cakar berbahaya itu “Mereka benar-benar mudah menembus jurus yang kita buat mati-matian. Oh tubuh ku melemah” keduanya terjatuh tanpa luka namun energy ditubuhnya tersisa sangat sedikit. “Lihat anak-anak itu benar-benar lemah” ujar Antonius dengan tertawa cukup keras Maurel pun sama halnya ia tersenyum menyunggingkan bibirnya “Ayo buat mereka cidera” tambahnya lagi Mereka kembali merentangkan tangannya cakar-cakar itu kembali memanjang dengan pesatnya menuju kedua balefolt yang terkapar. Namun, cakar-cakar itu seketika terpotong bahkan belum sampai untuk mendekati Louis dan Louren. Malton tersenyum “Jangan sepelekan Balefolt, kau tahu?” seperti yang di lakukannya tadi, kekuatan barunya timbul dengan lebih kuat. Besi ditangannya memotong cakar milik Maurel yang dikendalikan Antonius. Antonius memelotot sungguh tidak percaya “Jurus macam apa itu?” Benar sekali Malton terlihat sangat-sangat kuat, matanya merah lebih menyala taringnya lebih panjang, mahkota merahnya pun menyala tanda kekuatannya yang baru ini benar-benar luar biasa. Malton dengan sigap terbang kea rah Antonius berada tanpa di sadari oleh mereka berdua. Jlepp, ia menancapkan akar berbentuk runcing itu tepat ke dadanya cukup dalam hingga membuat Antonius benar-benar merasa nyeri meski rumor mengatakan Antonius telah beberapa kali terbunuh namun hidup lagi dibangkitkan oleh serigala. Ia terjatuh dengan memegangi dadanya Maurel menatapinya benci kali ini “Kau benar-benar Malton” Malton menarik tangannya namun segera dilepaskan olehnya “Apa yang kau inginkan? Kau ingin setiap orang yang ku kenal mati? Hah?” teriaknya tepat diwajah Malton Malton membuang nafasnya berat “Aku hanya ingin kau tahu apa yang sebenarnya terjadi” “Yang sebenarnya terjadi adalah kau penjahat yang membunuh ayahku” teriaknya Louis dan Louren nampak benar-benar lemah, Malton menatapi nya kasihan. “Aku akan pergi, sekarang kau ikut denganku” perintah Malton padanya Maurel menatapinya kesal “Kau fikir aku orangmu? Mahluk yang aku benci adalah kau dan kaummu lalu kenapa aku harus pergi dengan mu heh? Bodoh” “Kak ayo pergi kami sudah tidak tahan” lirih Louren Malton menarik lengan Maurel dengan paksa namun ia melepaskannya dengan kasar. “Kak cepat” ajaknya Malton pun membiarkan Maurel tinggal, dan segera membawa Louis dan Louren pergi dari sini. Maurel menatapi Antonius kasihan “Tuan, lukamu cukup parah” ia memboyongnya ke dalam. Sementara itu di dalam perjalanan pulang Malton merasa bersalah atas apa yang menimpa adik dan teman lelakinya itu. “Maaf karena aku malah memaksanya untuk ikut” lirihnya “Kami tahu kau melakukan itu untuk kita, karena sumber kekuatan Antonius saat ini adalah Maurel” Malton mengangguk-anggukan kepalanya perlahan. Hingga mereka akhirnya sampai di Bartous, Louis dan Louren segera dibawanya untuk diobati langsung oleh Zazra. Malton merenungi dirinya yang semakin lama semakin menjadi kuat dan dengan begitu ia percaya bahwa dirinya harus lebih mengutamakan kaumnya daripada keinginan pribadinya. Ia menatapi langit malam yang nampak indah dan damai. “Mengapa mahluk seperti kami tidak pernah bisa untuk bersantai?” lirihnya ia benar-benar merindukan masa kanak-kanak nya dimana dirinya selalu bermain bersama Louren kecil dan satu sahabat lelaki dari keluarga vampire yang seusia dengannya, Malton tersenyum karena saat itu mereka benar-benar asyik bermain. Hingga mereka terlalu larut dalam permainan dan lupa makan. Ya, Malton memiliki hubungan baik dengan keturunan vampire ia menjalin persahabatan dari kecil bersamanya. Namun akhir-akhir ini ia tidak mendengar kabar vampire begitupun mereka sudah lama tidak mengunjungi keluarga Balefolt, Malton mulai sadar ia bertemu dengan keluarga itu sudah beberapa ribu tahun yang lalu saat Malton masih remaja. “Bagaimana kabar dia? Mengapa dia menghilang, ku harap dimanapun dirinya ia    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN