20

1192 Kata
“Apa tak sebaiknya kau mengunjunginya?” ujar seseorang dari belakangnya Dialah Louren yang memegangi dadanya yang sedikit sakit karena energy ditubuhnya yang melemah ia menatapinya penuh arti “Apa kau sama-sama merindukannya?” Louren mengangguk “Aku pikir dia juga sedang dalam masalah” Malton menatapi langitnya lagi “Tapi ini bukan saatnya untuk melibatkan keluarga lain dalam masalah kita, itu bisa merepotkan” jelas Malton Louren menatapinya “Tapi aku benar-benar merindukan kakak keduaku” lirihnya “Kita akan menemuinya setelah semua masalah di keluarga kita selesai, dengan itu pasukan kita akan kuat dan siap membantu setiap permasalahannya” Louren tersenyum menatapi Malton “Kurasa itu memang benar” “Oh ya apa keadanmu membaik?” tanyanya segera, Louren mengangguk “Berkat mantra nenek kami menjadi lebih baik dari sebelumnya” “Syukurlah” Sementara itu Zarkye dan Fassy duduk berdampingan di atas ranjang, mereka nampak gelisah setelah melakukan ritual pernikahannya. “Aku ingin sekali membesarkan anak kita suatu saat” lirih Fassy Namun Zarkye segera memeluknya dalam-dalam “Kita akan membesarkannya lewat doa, bukankah kita sangat-sangat memercayai Louis dan Louren?” Fassy mengangguk cepat dengan tersenyum tulus meski kini pipinya basah “Pasti” Zarkye pun melepaskan pelukannya “Suatu saat nanti anak kita akan tumbuh seperti ayahnya tampan, gagah, keren dan hmm apa lagi ya” “Lucu” jawab Fassy spontan Mereka pun tertawa bersamaan “Tapi paras cantik dari ibunya ini pun akan membuat anak kita cakep nanti hehe” Fassy tersipu malu “Aku ingin anak kita sangat-sangat dibutuhkan untuk kaum kita, aku ingin ia menjadi kuat dan dapat diandalkan oleh semua Balefolt. Apa yang kau harapkan dari anak kita kelak?” Tanya Zarkye menatapinya serius Fassy pun menunduk “Aku ingin ia memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang meski kekuatannya sangat-sangat kuat aku ingin ia selalu mengingat hati bukan otak saja. Ya, aku harap dia menjadi anak yang berguna dan membanggakan Balefolt” jelas Fassy panjang lebar “Dan satu lagi” ujar Zarkye menggantung ucapannya sehingga membuat Fassy penasaran “Apa itu?” keningnya mengerut arti penuh pertanyaan “Aku harap ia bertemu dengan wanita seperti ibunya yang cantik, baik, kuat dan juga penyayang” tambah Zarkye lagi-lagi membuat wajah Fassy memerah seketika. “Lihat-lihat istriku malu-malu lagi” ejeknya sambil menggodanya “Diam” ancam Fassy membuat Zarkye takut dan langsung tersenyum sambil mendekap tubuh istrinya dengan eratnya. “Aku akan terus di sampingmu, dan aku takkan pernah berhenti untuk mengatakan itu” lirihnya membisikannya tepat di telinga Fassy “Aku pun suamiku” jawabnya dengan berbisik sambil tersenyum malu-malu “Kau ini benar-benar menggemaskan” kesal Zarkye padanya “Ya sudah hari ini aku terlalu menggemaskan untukmu, Agh aku benar-benar lelah.. suamiku aku akan tidur duluan ya aku benar-benar mengantuk” ujarnya sambil menata bantal dengan benar dan menidurkan tubuhnya Zarkye menatapi istrinya kesal “Lalu untuk apa kita menikah? Jika semuanya masih dilakukan sendiri-sendiri dan tadi tadi kau membicarakan anak kita kelak, hah ku pikir kau mengerti istriku yang benar-benar menggemaskan” gumamnya benar-benar kesal   Louis duduk termenung menatapi Louren yang sedari tadi belajar mengembangkan jurus petirnya “Apa kau tidak lelah?” desisnya nyaris tak terdengar Louren menatapinya “Hm tidak, bahkan kakakku melatih dirinya lebih keras dari ini” jealsnya Louis berdiri seetelah duduk di batu itu ia menghampiri Louren dan memperhatikan latihannya lebih dekat lagi “Mengapa? Apa ada sesuatu hal yang mengganggu pikiranmu?” Tanya Louren spontan Louis langsung menggelengkan kepalanya “Kupikir mulai saat ini kita akan tetap bersama” jelasnya pernyataan itu membuat Louren tersentak kaget hingga membuat pipi putih mulusnya memerah seketika. “Sebagai duo” ucapan itu langsung saja membuat Louren berOh ria yang sebenarnya dirinya agak kesal mendengarnya “Benar” jawabnya perlahan “Bukanlah raja telah mengatakan kita adalah duo terhebat, dengan itu kita harus membuktikan bahwa perkataan raja memang benar adanya. Kita akan melakukan latihan dan menjalankan perintah raja bersama-sama, setelah cukup lama latihan kita akan semakin berkembang dan menciptakan jurus baru yang kuat sama seperti yang raja lakukan” Louren pun mengangguk paham dan tersenyum “Kurasa perkataan raja memang benar adanya” tambahnya Di suatu sudut kota terlihat Malton yang sibuk menggunakan jurus-jurusnya ia semakin b*******h untuk mengembangkan keahliannya, bukan tanpa sebab Antonius benar-benar merubah Maurel menjadi monster mengerikan. Mereka semua sibuk mengembangkan jurus begitupun dengan Antonius dan kaumnya yang memiliki tujuan dan rencana baru untuk mengakhiri kehidupan Balefolt. 13 bulan berlalu mereka yang sungguh-sungguh berlatih sibuk mengembangkan dirinya tanpa menyerang satu sama lain. Dalam kastil Bartous Fassy mengandung anaknya yang sudah 8 bulan, anaknya akan segera lahir ke dunia itulah yang ditunggu oleh Zarkye dan Fassy tapi berarti mereka juga menunggu kematiannya, ironis sekali. Malam itu tiba mereka semua nampak duduk santai di depan kastil, berbeda dengan Malton yang berada di dalam kastil ia memikirkan tentang bagaimana bisa dirinya membunuh Zarkye dan Fassy tapi itu kewajiban untuknya, sangat-sangat berat untuknya. “Bagaimana bisa waktunya secepat ini” lirihnya memegangi keras kursi yang didudukinya “Semuanya akan menjadi lebih baik setelah kau melaluinya, percayalah” ujar Zarkye yang tiba-tiba datang dari ruangan kamarnya Malton nampak frustrasi menatapi Zarkye, ini sungguh membunuhnya secara perlahan. “Bisakah aku gunakan cara lain selain membunuhmu?” tanyanya Zarkye mendekatinya secara perlahan “Saat kau melakukannya anggap saja kami berdua musuhmu, dan saat itupun kau harus membunuh kami demi melindungi kaummu, kurasa itu akan lebih mudah” jelasnya Malton menatapinya dalam-dalam “Aku tak yakin aku bisa melakukannya” “Yakinlah demi Maurel” ujarnya lagi Malton tersentak “Maksudmu?” “Ya ketika manusia sudah mengenal cinta, mereka akan melakukan segala hal untuk tetap bisa bersamanya dan membuatnya bahagia. Itu yang akan aku lakukan saat ini dan yang akan kau lakukan berikutnya” “Berbeda, aku terlihat lebih jahat untuk sudut pandang yang lainnya” Zarkye memegang bahunya “Kau akan menyelamatkan satu turunan setelah membunuhku, itu yang harus kau ingat” “Bukan aku, tapi kau” jelas Malton Louis dan Louren tiba-tiba mendobrak pintu dengan sangat tergesa-gesa “Raja keadaan darurat!” teriak Louren yang langsung berlari ke kamar Fassy “Cepat jaga Fassy Antonius menyerang sepertinya dia berniat membunuh Zayn” tegas Louis, Zarkye segera berlari ke dalam kamar mengikuti Louren. Sementara Malton mengikuti Louis yang kini kembali keluar kastil untuk melawan musuh. Terlihat jelas Antonius dan pasukannya telah menyerbu kastil dengan pasukan yang benar-benar besar, Antonius dan Maurel memimpin mereka dengan gagahnya. Raut wajah Malton berubah drastis ia nampak panik dengan pasukan Antonius yang benar-benar akan menyerang semuanya. Antonius menunjuk Malton “Serahkan Balefolt ke tiga itu sekarang juga atau kami akan menghancurkanmu malam ini juga” teriaknya menantang Malton menatapnya rendah “Apa-apaan kau ini? Jangan banyak bergurau” desisnya dengan senyuman yang menyungging. “Kau pikir ini lucu? Bodoh” jelas Antonius “Pasukan serang” teriaknya menyeru semua serigala untuk berulah, mereka semua berubah wujud menjadi ukuran yang jauh lebih besar bertaring dan bercakar panjang. “s**l” desis Malton         Roh-roh Balefolt merasa khawatir tentang generasinya, mereka nampaknya akan melawan serigala yang mulai menyerbu. “Hentikan! Masuk ke dalam kastil dan salurkan beberapa kekuatan kalian padaku dan Louis” perintah Malton segera
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN