Tantria dan Halim akan mempersiapkan sedikit jamuan menyambut kedatangan Hendri di rumah Lin. Tantria bahkan sudah membuat daftar menu yang akan dimasak. “Apa lagi yang kurang ya?” tanya Tantria pada Halim sambil mencatat di bukunya. “Kayaknya ga ada, Nyonya. Biar nanti saya saja yang berbelanja,” ujar Halim menawarkan. Tantria tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. “Gak usah, Halim. Biar Tantri dan Erna saja yang pergi. Kamu atur semuanya di rumah saja. Sebentar Tantri ambil dompetnya dulu. Uangnya ....” Tantria merogoh dompet dalam salah satu laci. Ia akan memasukkan uang tunai untuk berbelanja di pasar. “Nyonya ... Nyonya, ada sesuatu yang penting ini!” Tiba-tiba Erna datang menemui Tantria dan Halim. Ia buru-buru masuk ke dapur menemui keduanya. “Ada apa, Erna?” “Itu lho, Nyo