“Pak Alfran, tolong bawa Yudi pergi sebelum dia semakin bicara ngawur. Kita tidak bisa mempercayai orang yang mabuk.” “Nia! Nia! Tolong dengarkan aku dulu. Aku tidak bohong!” Yudi terus berteriak mencari bantuan dan dukungan Tania. “Pak Alfran tolong,” Dwiyan sekali lagi memohon. “Nggak, Yah. Nia mau dengerin dulu. Tolong, Pa. Jangan bawa Yudi pergi dulu. Biar semuanya jelas.” “Nia, nurut sama Ayah!” Tania menggeleng kukuh. Wanita itu bahkan terus memohon pada Alfran yang akhirnya mengabulkan keinginannya setelah Alfran mendapat anggukan dari Dewa. Yudi terlihat sumringah dengan tangan yang masih diikat ke belakang dan menghampiri Tania. “Diam di situ saja kamu!” bentak Dewa. Yudi mengalah. Pengaruh alkohol yang mulai berkurang membuat pria itu bisa berpikir lebih baik. “Sekarang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari