Rasanya memang luar biasa berbeda dengan acara pertunangan yang terdahulu. Hari ini, Tania tak hanya tampak cantik dengan balutan kebaya indah yang melekat pas di tubuh. Aura kebahagiaan itu pun terpancar jelas di raut wajahnya. Tania tak henti bersyukur setiap harinya setelah Tuhan mempertemukannya lagi dengan Ayah, Abah dan adiknya. Dan hari ini, mereka kembali mengulang lamaran itu dengan pesta yang sedikit lebih meriah. “Mas Dewa mau ngapain ke sini?” tanya Adis, salah satu sepupu yang menghalangi jalan pria yang ingin masuk ke kamar mereka itu. “Mau lihat calon istri Mas. Memangnya mau lihat kamu?” guraunya setengah bersungut. “Ih, biasa aja kali jawabnya.” Dewa mengacuhkan sepupu yang mana adalah anak dari adik Papa-nya itu lalu masuk ke dalam ruangan di mana Tania sedang di r