Anyelin merasa terhimpit. Dalam keadaan takut dan gugup, wanita itu mendorong Sendy agar bisa kabur. “Ahhhh!” “Aduh!” “Sendy!” Tania langsung membantu Sendy dan teman-temannya. Wanita itu kemudian mendongak dan berusaha meneriaki Anyelin. Sendy dan teman-temannya sampai terjatuh karena didorong Anyelin. Untung saja ada pengawal yang berhasil menghalangi dan dengan mudahnya menarik Anyelin ke hadapan Tania lagi. “Kamu kenapa kabur? Aku hanya ingin bertanya Anyelin.” Anyelin langsung bersimpuh memegangi tangan Tania. Tak peduli orang-orang melihat ke arah mereka. “Maafin aku, Nia. Maafin aku. Tolong maafin aku.” Tania merasa aneh dengan sikap wanita yang ada di hadapannya itu. Tania pun berusaha membantunya bangun. “Jangan gini! Nggak enak dilihatin banyak orang. Kamu jelaskan dul