"Apa yang tidak mungkin lupa?" Ranti ingin tahu pikiran Ario. "Ekspresi Ranti saat menginginkan Ario," ujarnya jahil. "Ariooo..." Ranti mencubit kedua pipinya. "Daripada marah, kamu bisa bilang," Ario berbisik di telinganya sambil tersenyum. "Bilang apa?" tanya Ranti. "Bilang kalau mau aku menyentuhmu," Ario menatap Ranti. Ranti menutup mukanya.. "Ahhh.. Tadinya tidak, tapi kamu mengacak-ngacak bajuku, make up ku, semuanya. Tiba-tiba pergi begitu saja. Ahhh mengesalkan." Ario tertawa... Lalu mengecup kekasihnya. "Tadi sedang apa di kamar mandi?" Ario penasaran. "Melamun. Aku cuma bertanya-tanya, mmm.. Apa tubuh... tubuh.. ku.. Mmm.. Menarik dimata Ario?" Ranti menunduk sambil mengelus tangan Ario. Ario tiba-tiba mengangkatnya dari wastafel itu, lalu membalikkan badannya menghadap