"Nanti," jawab Ario. Mobil memasuki halaman rumah. Ario mengajak Ranti turun dengan tergesa-gesa. "Mobil tidak masuk garasi?" tanya Ranti. "Nanti," jawabnya lagi. Mereka memasuki rumah, Ario menarik tangan Ranti lalu menutup pintu. Badannya berbalik lalu menekan Ranti ke tembok dekat pintu masuk. Tangannya merangkul pinggang dan leher Ranti, menahan tangan Ranti di pelukannya hingga tidak bisa berkutik. Bibirnya bergerak membasahi bibir Ranti, dan menciumnya dengan ganas. Ario terus menerus melumat bibirnya. Ohh... Ranti hampir kehabisan nafas. Lidah Ario memasuki mulutnya dan akhirnya lidah mereka pun bertaut. Ario menghisap bibirnya dengan kuat, lalu dengan terengah melepaskan bibirnya. "Ini urusanku, sama kamu," ujar Ario tersenyum jahil. "Tatapan kamu tadi begitu menggodaku,