Marvel tak ingin bangun pagi itu. Ia ingin sekali menahan Ari di kamarnya untuk meneruskan momen manis mereka. Namun, begitu ia terjaga, Ari tak ada lagi di sebelahnya. "Wife ... My Wife," panggil Marvel seraya mengedarkan pandangan. "Ehm? Aku baru sibuk," sahut Ari dari meja kerjanya. "Apa?" Marvel menatap jam dinding dan mendapati ini masih jam empat pagi. Ia memejamkan matanya lagi dan memeluk bantal yang ia tindih di bawah kepala dan dadanya. "Masih pagi banget ini." "Aku tahu. Tapi aku udah bilang, kan, aku sibuk mulai hari ini," kata Ari. Ia menyempurnakan desainnya pagi itu lalu mempersiapkan beberapa konsep untuk pembuatan produk barunya. Marvel membuka mata kembali. Ia tahu Ari adalah gadis yang ambisius dan tekun. Jadi, ia benar-benar harus terbiasa. "Kayaknya semalam kamu