Bu Faridah turun bersama Suaminya dengan pakaian yang tampak resmi. Dari kursi belakang muncul dua orang pemuda. Satunya aku tahu, dia adalah Kenzo. Namun, yang satunya lagi aku tak familiar. Hanya saja dari wajahnya, jelas sekali lelaki yang kutaksir usianya lebih tua di atas Kenzo itu sekilas mirip dengan Bu Faridah. Hanya saja penampilannya gak urakan seperti Kenzo. Rambutnya tertata rapi, pakaiannya pun tampak licin dan dipadu padankan dengan pas. Rahangnya membingkai tegas, kumis timis yang dipangkas habis dan cambang halus yang sepertinya baru kelar dipangkas juga membuat penampilannya semakin maskulin saja. Jika Kenzo berwajah oriental, sedangkan lelaki yang berdiri di sampingnya lebih ke arab-araban. “Ahm, siapa mereka, Va?” Kudengar Mas Imam bertanya. Aku belum menjawab ketik