"Wanita ular itu sudah mulai berani bermain api rupanya," ucap Panji dengan decakan kesal. "Terus apa yang akan Bapak lakukan sekarang?" tanya Boy yang merasa penasaran dengan rencana sang atasan. "Mungkin saya mau mengikuti permainan wanita itu, Boy. Sekalian saya mau lihat juga seberapa jauh wanita licik dapat bertindak," jawab Panji dengan menyeringai licik. "Tapi tetap hati-hati, Pak. Mantan kekasihnya Bu Olivia saja bisa dia taklukan," ucap Boy yang merasa jika ide Panji terlalu berbahaya. "Itulah fungsinya kamu, Boy. Jangan sampai saya lupa diri karena godaannya wanita ular itu. Lagipula saya cukup percaya diri untuk tidak terkena rayuannya," timpal Panji yang membuat Boy mendengkus kasar. "Please deh, Pak. Saya ini sekertaris, bukan baby sitter," sahut Boy yang membuat Panji