“Saya antar kamu pulang, biar mobil kamu dibawa Bang Ago saja.” Fattan tidak memberi Azkia pilihan setelah obrolan mereka selesai dan Azkia lebih tenang. Azkia mengangguk setuju. Kali ini dia tidak menolak dengan berbagai alasan. Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk berkendara sementara kepalanya dipenuhi rasa waswas dan emosi yang tengah bercampur aduk. “Hati-hati di jalan, ya,” tutur Aleida sebelum melepas kepergian Fattan dan Azkia. “Terima kasih ya, Le.” Azkia mengungkap rasa terima kasihnya dengan tulus. Aleida memegang pundak Azkia seraya bibirnya melontarkan senyuman. “Jangan sungkan. Kalau kamu butuh teman bicara, hubungi saja saya.” “Iya.” “Le, saya pulang.” Kini, giliran Fattan berpamitan. “Iya. Jangan ngebut. Tahan emosi.” Aleida mengingatkan Fattan. “Iya, Mak. Cerewe