“Kalau kamu mengajak saya ke sini hanya untuk menghakimi saya, sebaiknya kita berhenti sampai di sini.” Azkia berusaha mengakhiri interogasi yang berujung adu argumentasi tersebut. Rasa sakit yang merayap dan berdenyut sampai ke setiap nadinya memaksa Azkia untuk turun dari mobil Fattan tanpa permisi. Wanita itu berlari tanpa arah. Satu yang sangat diinginkannya saat itu hanyalah menjauh dari Fattan. Posisinya saat ini tidak bisa membenarkan pembelaan atas dirinya sendiri. Fakta bahwa dia masih menjadi istri Elvano, tapi dengan terbuka menerima kehadiran laki-laki lain dalam hidupnya tentunya merupakan sebuah kesalahan. “Kia!” Fattan dengan mudah bisa menahan langkah Azkia. Setelah berhasil mengejarnya, Fattan mencekal tangan Azkia dan menuntut wanita itu untuk menghentikan langkahnya.