Desir rasa takut kian merayap ke punggung dan seluruh tubuh Azkia. Ketenangan yang dia coba dapatkan dari usahanya mengatur napas ternyata tidak semudah yang diduga. Sesekali Azkia melirik ke spion dalam dan masih mendapati sebuah SUV hitam mengikuti laju mobilnya. Mobil itu terlihat sangat dekat dan kemungkinan jaraknya kurang dari sepuluh meter saja dari mobil Azkia. Setelah panggilan teleponnya kepada Fattan tidak digubris pria itu, Azkia hanya punya dua pilihan lain yaitu menghubungi ayahnya atau Tita. Kriiing .... Ponsel Azkia berdering. Wanita itu berharap seseorang bisa membantunya sekarang. Syukurlah. Azkia mengembus napas lega. Dia melihat nama Fattan di layar ponsel. Asumsinya bahwa Fattan marah terhadap keputusannya tidaklah tepat. Kenyataannya, pria itu menghubunginya kemba