Pria itu tersenyum dan memandang Jasmine dari atas sampai bawah. Bibirnya bersiul seketika seraya menggoda penari seksi di depannya. Lalu, perlahan matanya naik ke atas dan melayangkan tatapan buas. Dia memperhatikan asisten pribadi penari ini selalu setia menemani. ‘Siapa dia?’ bathin Jasmine. Dia mulai risih dengan tatapan pria yang tidak ia kenal. Jasmine melirik Faizah yang sepertinya juga tidak mengenali pria ini. “Maaf, Tuan? Apa kita ada keperluan lain?” tanya Faizah tersenyum dan maju satu langkah untuk melindungi Jasmine. Dia menyeringai dan menghela napas panjang dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana panjang. “Aku hanya mau memberi pesan kepada penarimu. Katakan padanya agar memberikan penampilan yang spektakuler di acara resepsi keluarga kami malam ini. Karena kam