19-HANTARAN

1875 Kata

“Maaf ya Ma ... Rio ngga tau kalau bakal seheboh ini.” You know what, saat ini living room kediaman Airlangga penuh dengan kotak-kotak dan berbagai barang, yang kata Mama dan Nina adalah hantaran yang akan dibawa saat akan melamar Reina besok. Jadi, pas Nina kan ngga ada tuh prosesi lamaran kayak begini. Karena keadaan yang kacrut banget waktu itu, pernikahan pun diselenggarakan sebagai kejutan buat Nina. Hantaran udah ditata di lokasi akad dan dikasih ke Nina secara simbolik setelah penyerahan mas kawin. Gue ... ngga paham kalau ternyata prosedur resmi lamaran begini repotnya. Lagi-lagi, gue menggaruk kepala gue yang ngga gatal. “Mas Rio istirahat aja gih, biar besok segar. Ini urusan Mama. Tinggal nata aja kok di kotak.” Tatapan gue bergeser ke Nina. Adik semata wayang gue it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN