Tangguh masih bergeming, seolah ia tak paham perintahku. Aku mengeluarkan ponsel, membuka aplikasi mobile banking lalu menunjukkan ke depan wajahnya bukti transaksi pemindahan dana yang aku kirimkan kemarin. Jelas di sana tertulis: buat beli buah untuk Mama ya A. Kecuali dia buta aksara atau sel-sel saraf di otaknya mendadak putus, dia pasti paham makna dari pesan tersebut. “Mau tiba-tiba cosplay ngga bisa baca lo? BALIKIN DUIT GUE!” amukku lagi. “Nih Mas lihat,” lanjutku ke Mas Rio. “Reina transfer buat beli buah, bukan buat ngedanain perselingkuhan dia!” Mas Rio merebut ponsel Tangguh, mensejajarkan layar dengan wajahnya. Kunci pun terbuka. Ia lalu membuka aplikasi mobile banking di sana sebelum menyodorkan gawai itu kembali ke sang pemilik. “Balikin dengan kalem atau aing bikin siah