Hari ini cuaca benar-benar ngga mendukung untuk melancong. Hujan salju kembali turun. Angin musim dingin nampak jelas menggoyangkan pepohonan. Meski perapian sudah menyala, kami masih saling berdempetan agar beku tak menusuk raga. “Halo?” sapa gue saat panggilan dari Nina masuk ke ponsel gue. Langkah ini gue bawa ke jendela kaca yang memisahkan area dalam dengan taman di halaman samping. “Ayah ke mana sih? Kok Gala ngga diajak?” Ealah, anak gue ternyata. “Kan tadi Ayah bilang Ayah mau pergi ke Cambridge sama Aunty. Gala Ayah ajak maunya jalan-jalan sama Uncle Gail.” “Kan Gala perginya sebentar. Gala udah pulang nih. Ayah ngga pulang-pulang.” “Cambridge kan jauh, boy. Naik kereta.” “Pulang sekarang aja, Ayah.” “Hujan salju tuh. Anginnya juga kencang. Ayah pulang besok ya?”