“Sudah?” Gue mengangguk. Tenang! Gue ngga segila itu untuk bikin bibir Reina bengkak dalam arti sebenarnya kali ini. Gue hanya mencium bibir Reina sekali lagi sebelum menuntaskan dengan satu kecupan di keningnya. Hanya tinggal sepuluh hari, dan seutuhnya ia akan jadi milik gue. Kenapa juga gue harus ngambil resiko ngecewain Mami dan Papi sekarang? Iya kan? “Semalam Kang Jarvis ke sini, Mas.” “Oh ya?” “Iya dan Akang udah cerita soal Puri.” Gue mendengus. Punggung ini kemudian gue sandarkan ke kepala tempat tidur. Cenut di kepala kembali hadir begitu mendengar nama perempuan itu. Gue jadi kayak fobia Puri ya? “Dia ngga apa-apa kok,” ujar Reina lagi. Tak berkomentar, gue hanya menatap Reina lekat. “Gegar otak ringan. Tapi ngga ada yang mengkhawatirkan. Udah ada yang ngurus j