PART. 17 ABANG HANYA MILIKKU

1503 Kata

Abizar, dan Ziya ke luar dari mobil mereka yang diparkir Abizar di parkiran kampus. Tangan Abizar erat menggenggam tangan Ziya, seakan ia ingin mengatakan, Ziya hanya miliknya. 'Eh, tidak biasanya begini. Posesif banget sih, Abang. Tanganku kencang sekali digenggam. Biasanya nggak pernah begini. Nah itu bibir kenapa tebar senyum sana sini. Mau tebar pesona sama cewek lain nggak mungkin, karena tangannya saja menempel di tanganku. Nah, cewek-cewek kampus langsung kena hipnotis senyumannya. Huh, rasanya ingin aku colok saja itu mata yang kena sihir senyumnya si Abang.' "Abang!" "Hm." "Jangan diobral senyumannya!" rajuk Ziya manja. "Hah, apa?" Abizar menghentikan langkah, ditatap mata Ziya. "Senyumnya jangan diobral nanti habis. Ziya nggak kebagian." Suara Ziya sudah bercampur rasa ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN