Karena hujan deras, Abizar memarkir mobil di depan teras rumah bundanya, lalu setelah ia, dan Ziya ke luar dari mobil, supir bundanya memindahkan mobil ke depan garasi. "Assalamualaikum," panggil Abizar, dan Ziya. "Waalaikum salam," sahutan dari dalam terdengar. Arini yang membuka pintu, ia memeluk, dan mencium pipi Ziya, setelah Ziya mencium punggung tangan Abi, dan juga punggung tangan Arini. "Ini Ziya mau mengembalikan rantang Bunda. Tapi kosong nggak ada isinya," kata Ziya malu-malu, dengan wajah merah tersipu. "Ziya demam? Kok mukanya merah sekali, Sayang?" tanya Arini, sambil menyentuh pipi Ziya lembut. Ziya menatap Abizar. "Ziya tidak sakit, Bun, dia cuma malu bertemu Bunda," jawab Abizar jujur, membuat Ziya melotot ke arah suaminya. 'Ya Tuhan, Abang, kok buka rahasia sih, b