Kesalahan Eza yang benar-benar dia sesali adalah pernah tertarik dengan Vania, semakin menjadi kacau, jika saja lalu lalu Eza tidak bertemu dengan Vania di acara kampusnya, mungkin sampai saat ini Eza masih hidup bahagia dengan Alesha. Vania cantik, kaya, dan pintar. Eza telah menjadi salah satu laki-laki yang tertarik akan pesona itu dulu, tapi sekarang Eza sadar, kecantikan atau status sosial tidak penting dalam hubungan, dan rasa yang dia punya ke Vania pun bukan cinta tapi nafsu. "Kafe Alesha ada kunjungan sama lo?" Vania cukup kaget karena Eza cukup tepat dalam menyimpulkannya. "Kafe apa?" "Jangan pura-pura b**o, Vania." Akhirnya Vania pun mengangguk. "Dia aja yang terlalu b**o, mau aja dibodohi. Kalau mau kafe itu balik, kamu harus nikah sama aku." " Dalam mimpimu ." Eza beranj