"Za, kamu pasti kangen aku, kan?" tanya Vania yang sangat percaya diri. Jijik gue kangen lo. Eza mendelik, sama sekali tidak kangen dengan wanita ini, bahkan pertemuan ini sama sekali tidak Eza ingin, ini semua hanya untuk membantu Alesha. "Van, gue ke sini mau tanya sama lo. Apa benar lo yang culik Alesha?" Vania sama sekali tidak terkejut, karena dia sudah mendukung lebih dulu jika Alesha akan meminta Eza, dan Vania bisa memanfaatkan ini. "Benar," jawabnya menenangkan senyuman yang mengembang. "Van, apa motivasi lo culik dia?" Tanpa rasa kecewa sama sekali, Vania masih tersenyum lebar. "Tentu saja bisain kamu lah, kamu balik sama aku, maka aku nggak akan sakiti dia." "Gue nggak akan biarin lo sakiti Alesha. Paham?" "Yang kemarin baru permulaan, aku bisa aja lakuin hal yang lebih p