Kayna yang merasa dirinya dipanggil pun membalikan tubuh sambil berkerut bingung melihat kehadiran Atha di sana. Bukannya lelaki itu sedang pelatihan? “Kak Atha?” tanya Kayna sedikit tidak percaya. Atha tersenyum singkat dan menghampiri Kayna. “Gimana persiapan pensi?” “Lumayan, Kak. Proposal udah di-acc dan undangan sebagian udah dicetak dan sebagian lagi udah gue kirim online. Pokoknya bereslah untuk persiapannya, tinggal untuk penataan acaranya aja. Itu bukannya tugas lo, Kak?” Kayna menatap Atha penuh selidik. “Iya itu gue. Santuy aja ngelihat gue kali,” balas Atha memutar bola matanya malas. “Enggak ya, Kak. Nanti lo malah kayak waktu itu, gue kasih kerjaan malah enggak ada yang selesai. Akhirnya gue juga yang ngerjain,” sindir Kayna kesal. “Itu gue mau ngetes lo aja, Kay. Terny