38. Apresiasi

1098 Kata

Setelah mendapatkan pesan itu, Kayna pun langsung berlari ke arah ruang BEM, membuat Adresia yang mengikutinya dari belakang sambil sesekali membenarkan tas miliknya yang merosot ke samping. Dan benar saja, sesampainya di depan pintu ruang BEM, Kayna langsung mendengar ucapan Faray yang sangat lantang. Bahkan sempat mendengar nada membentak di sana, membuat batinnya sedikit takut. Perlahan namun pasti, Kayna pun membuka pintu kaca tersebut dan memandangi satu per satu rekannya yang menatap pintu terbuka. Dan tanpa menunggu lama lagi, Kayna pun memasuki ruangan dan meninggalkan Adresia yang berdiri di depan pintu. “Ada apa ini?” tanya Kayna memastikan keadaan. Faray melangkah ke arah Kayna, lalu menyerahkan proposal yang baru saja disetujui oleh Pak Andri. “Proposal itu yang lo buat sen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN