“Lo mau ngapain, Ra?” tanya Faray panik dan spontan memundurkan kepalanya dari Kayna. Namun, karena perbuatan Kayna malah tersandung kakinya sendiri dan refleks mengatur leher Faray, lalu limbung ke belakang karena lelaki itu tidak sempat menyeimbangkan tubuhnya. Tentu saja hal tersebut membuat Kayna terjatuh tepat di atas Faray, membuat kelelahan mengerjap pelan dan saling berpandangan. Faray dan Kayna sama-sama terkejut apa yang telah terjadi. Jantung Kayna berdebar cukup kuat membuat gadis polos bernapas tidak beraturan dan dapat semburat merah di kedua pipinya sampai ke telinga. Sedangkan Faray yang masih tidak mengerti apa yang terjadi barusan pun tanpa sadar melingkarkan lengan kanannya menyanggah tubuh mungil Kayna agar tidak terbentur sisi lemari yang ada di sampingnya. Keduanya