Mobil yang Arsa kendarai sudah membelah jalan raya meninggalkan area restoran makanan Jepang, tempat ketiganya tadi makan siang. Sedikit telat beberapa menit dari jam masuk kantor, membuat Arsa yang selalu on time melajukan kendaraannya sedikit cepat, membuat sang istri —Sabrina, terus melafazkan doa di dalam hatinya. "Apakah tidak bisa kecepatannya dikurangi sedikit, Mas!" pinta Sabrina. Arsa lalu menengok, menatap Sabrina dan tersenyum. Lelaki itu pun menuruti permintaan sang istri untuk melajukan mobilnya dalam batas normal dan wajar. "Apakah kamu takut?" tanya Arsa seraya terkekeh. "Tidak, biasa saja. Hanya aku pikir kamu terlalu berlebihan dalam membawakan kendaraannya. Buru-buru memang mau ke mana?" "Ke kantor. Kamu pikir ke mana lagi?" "Kalau memang mau ke kantor apa har