[Jika sudah sampai, langsung masuk saja. Sandinya ulang tahunmu.] Azuraa menghela napas, berharap apa ia pada Emran yang notabenya selalu sibuk, jelas saja tak ada waktu untuk menyambutnya datang. Membayangkan ia masuk seorang sendiri benar-benar mengiris hati. Apa ini rasanya menjadi selimut hidup? Usai menekan tombol akses, apartemen yang rumornya Emran beli untuk huniannya agar leluasa menghabiskan malam penuh gairah bersama Azuraa seketika langsung terbuka. Tanpa berpikir panjang, wanita yang sedari tadi sibuk mengatur napasnya itu segera masuk ke dalam. Tuduhan yang beberapa saat lalu terbesit dalam pikirannya membuat Azuraa merasa bersalah. Pasalnya bukan dikarenakan sibuk melakukan sesuatu, Emran justru sedang terlelap. "Permisi, Pak," bisik Azuraa dalam bimbang. Setengah diri