Setibanya di halte, Davin menepikan mobilnya dengan hati-hati. Sebelum Nana sempat membuka pintu, Davin menoleh ke arahnya dengan senyum sedikit menggoda dan bertanya, "Jadi, Mbak... hari ini kita mulai pacaran?" Nana menatapnya sejenak sebelum menjawab tegas, "Tidak." Davin langsung menautkan alisnya dan cemberut. "Loh kok nggak sih, Mbak? Jadi kita HTS nih? Hubungan tanpa status?" Nana menggeleng. "Tidak juga. Status kita hanya teman. Ya, anggap saja teman dekat kalau di luar kampus. Kalau di kampus, tak perlu aku jelaskan." Davin menggelengkan kepala dengan tegas. "Nggak, Mbak. Aku nggak mau begitu. Mbak mau kan jadi pacarku?" Nana terdiam sejenak, lalu bertanya, "Untuk apa status pacaran?" Davin menjawab dengan serius, "Biar kalau ada yang deketin Mbak Nana, Mbak bisa jawab kalau