"Assalamualaikum, selamat pagi Mbak Nana," sapa Davin dengan ceria. Nana memandang Davin dengan mata terbuka lebar dan bertanya, "Ngapain kamu ke sini?" Davin tersenyum dan menjawab dengan penuh keyakinan, "Aku datang untuk menyapa calon istri dan juga calon mertuaku pagi ini." Mendengar jawaban Davin, Nana merasa terkejut dan memejamkan matanya sejenak, mencoba menyerap pernyataan tersebut. Davin berdiri di depan pintu, menatap Nana dengan senyum yang masih tergantung di wajahnya. "Apa aku nggak akan dipersilakan masuk?" tanyanya dengan nada bercanda. Nana menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Davin, sebaiknya kamu segera pergi dari sini. Ini terlalu pagi untuk bertamu." Namun, Davin tidak begitu saja menyerah. "Aku datang ke sini bukan hanya untuk bertamu," katanya sambil melangk